Langsung ke konten utama

Postingan

Dear Inara

Dear Inara anakku, maafkan umma karena memperkenalkan mu dengan Disney, dan betapa karakter mereka telah tertancap kuat dibenakmu. Maafkan Umma karena kelalaian Umma. Tapi, tenang saja Nak, Umma akan mengalihkan duniamu ke dunia kanak-kanak yang sesungguhnya. Impianmu akan berubah tetap menjadi Putri, tapi tidak lagi puteri di Negeri Dongeng ala Cinderella. Tapi jadi Putri sesungguhnya, Putri yang dirindukan dunia. Putri yang akan terhujam iman dan taqwa didadanya. Dibalut hijab dan kata-kata penuh hikmah. Gadis pemberani yang mencintai orang tuanya. Putri yang menggerakkan hati orang tuanya untuk bertaqwa kepada Allah. Umma akan mendidikmu menjadi lebih baik, mencintai ilmu pengetahuan. Umma akan merawat mu dengan sepenuh cinta. Umma akan mengatakan 'Ya' terhadap semua permintaanmu dengan strategi.  Umma akan menghadapimu dengan kesabaran dan ketegasan. Umma akan menjadi Ibu yang lebih baik. Maafkan Ibu, dan mari berjuang bersama, terimakasih telah menjadi putri yang baik. Sek
Postingan terbaru

Sebuah Perjalanan

 Kini aku berada pada keadaan yang entah apa aku harus menyebutnya. Terjebak, atau sedang mengusahakan mimpi. Aku ingin keluar dari sini, tapi aku harus tetap memberanikan diri. Aku harus mencari cara untuk memutuskan apa yang aku inginkan. Aku harus menjadi berani. Tapi, apakah aku cukup siap untuk terjatuh? Namun mimpi yang tinggi memang mengharuskan kita untuk jatuh terlebih dahulu bukan, untuk menerima suatu yang besar, kita memang harus mengorbankan banyak hal. Saat ini aku sangat takut. Namun, aku tahu, mundur bukan pilihan yang baik. Aku harus tetap melangkah. Sesuatu yang baik, pasti akan datang. Yang berlalu, biarlah berlalu, tak perlu kita berpikir terlalu jauh untuk melangkah. Kita harus berusaha sungguh-sungguh.  Kita tidak akan tahu di mana ujung jalan, jika tidak melangkah hingga akhir.  Hidup hanya sekali, selama itu baik dan ada harapan, maka melangkahlah...

Hanya Sebuah Titipan

Di dunia ini sesungguhnya kita tidak memiliki apa-apa. Pun jiwa yang melekat hanya titipan. Keluarga, rumah, karir, persahabatan, semuanya. Jika tiba waktunya akan meninggalkan atau kita tingkatkan. Sebaik-baiknya kita berencana, sesungguhnya Allah Maha Pengatur. Siapkan dada yang lapang, persiapan iman yang kokoh, amal dan ibadah. Sesungguhnya hanya itu yang tidak akan pernah meninggalkan kita.  Kita tidak akan pernah tau, kapan Allah akan memanggil kita, di usia muda atau tuakah. Pada saat lapang atau sempitkah. Semua adalah rahasia.  Anak-anak kita yang masih kecil, sesayang apapun kita, kita harus bisa mengajarkan ilmu, iman dan kemandirian. Karena sungguh, dengan bekal itu sangat berarti dan mampu menghadapi dunia. Mungkin saat kita telah pergi  Banyak-banyaklah menanam pohon kebaikan, karena jika kau tidak sempat memanennya, maka Putra Putrimu mungkin akan merasakannya. Kebaikan itu mengalir bagai air. Kebaikan-kebaikan orang tuaku, mungkin adalah buah yang telah kupetik saat ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Mengingat Kebaikan

Rasanya aku ingin kembali menulis blog. Mengungkapkan isi hati, agar bisa membuat segalanya lebih baik. Walaupun sebenarnya kehidupanku sangat baik. Allah Maha Baik. Hanya, kadang Allah memberikan kita perasaan kurang nyaman agar bisa kembali pada-Nya, berdoa, bersimpuh, belajar kembali. Yah, aku ingin kembali menulis blog. Menuliskan dengan jujur tanpa harus berpura-pura sangat bijak. Yah, kadang-kadang, kita harus menulis tanpa beban, agar bisa bernafas lega. Dan blog ini semacam tempat persembunyian yang bisa mengungkap bagaimana kehiupanku, sisi gelap barangkali, karena aku tahu, tidak akan banyak orang yang akan membukanya. Walaupun aku berharap aku tetap bisa menulis dengan terkontrol agar tulisanku dapat terus mengucurkan pahala yang tidak ada habisnya jika isinya adalah kebaikan.  Hm. Malam ini aku akan menuliskan kebaikan-kebaikan suamiku. Satu persatu, bukan untuk pamer. Tapi sebagai pengingat, agar aku bersyukur sungguh Allah telah memberiku pasangan terbaik. Agar syetan tid

My Perfect Religion

Setiap saya merasakan terlalu bahagia yang sangat Saya lalu bersyukur, juga beristigfar Saya teringat bahwa segala sesuatu yang terlalu itu tidak baik Yah, saya lalu berpikir sungguh Islam adalah agama yang sempurna, anjuran-anjurannya perpaduan yang sangat seimbang. Yang mampu memuaskan akal dan mampu menyejukkan hati. Ketika bahagia kita harus mengingat Allah, mengucapkan Alhamdulillah, kembali teringat bahwa segala sesuatu adalah ciptaannya. Ketika kita merasa kecewa, kita lalu mengucapkan astagfirullah, memohon ampun atas salah dan khilaf kita, juga sebuah ungkapan untuk tidak menyerah dalam kondisi apapun. Karena Allah ada bersama kita.

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya