Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Menit yang Membeku

Menit-menit membuat kita tersesat. waktu, entah dia mengulur lambat atau dia berlari cepat. Jelasnya sulit mempertemuan kita. Aku diantara kesibukanku dan dirimu dengan beribu kepentinganmu. Bukankah teknologi semakin canggih, hingga dapat menghemat pertemuan begitu singkat. Akh, teknologi membekukan kita. Juga tak mampu menjawab mengapa. Lalu jawaban yang tersedia enggan juga untuk diakui keberadaannya.

Gadis Air Mata

Dia : Dasar gadis cengeng. Aku : Akh, kau tidak mengerti. Dia : Akh, aku mengerti semuanya, apa perlunya tetesan bening itu kau keluarkan. Aku… Dia : Akh, tidak usah melakukan pembelaan. Kau memang rapuh. Akui saja. Aku : Yah, kuakui. Puas? Kau tahu aku juga tidak ingin begini. Aku juga tidak ingin menangis, pun didepanmu. Jika aku diberi pilihan aku tidak mau mengangis. Tapi ini bukan soal keinginan ataupun memilih aku harus. Dia : Baiklah, terserah padamu menangislah terus, Aku : Ini bukan alasan pembelaan. Sungguh aku sungguh malu jika menangis, namun apa daya. Yah terserah kau mau bilang aku rapuh. Terserah padamu sajalah. Toh tangisanku kali ini bukan karena nyaliku kecil. Entahlah perasaan itu tiba-tiba datang sedih. Aku tidak bisa menjelaskan kronologisnya, mungkin aku hanya bisa mereka-reka. Aku : Itu mungkin hentakan. Yah, hentakan darinya tak cukup keras. Aku pun punya beribu alasan untuk menyanggah setiap kata yang dilontarkannya. Namun sedi

Rentetan Kisah

Masihkah ada semangat yang tertinggal ketika kekecewaan datang silih berganti dengan senyum Pias diwajahmu berganti mendung Lalu apa yang hendak kukatakan terbuai bersama angin Bahkan dalam hati pun tak lagi tersisa Maka masihkah kita kan bersama dalam kebersamaan yang pias Ah, semoga masih Kita melaju dalam gelombang arah tak pasti Tak juga tanpa nahkoda, tak jelas siapa. Kau atau aku, Semua baik-baik saja kan. Yah, katamu meyakinkan dengan senyuman yang selalu sama Dan dahiku berkerut cemas Pernah aku bertanya, apa sebenarnya yang mereka cari, Tak ada jawab Lalu tanya yang tak berawab menyisakan suatu rongga hampa hati Ternyata aku melihat ada titik kosong dihatimu untukku Diantara tumpukan kertas yang terjalin dalam ribuan buku Mari kita mencipta kata-kata saja Taukah kau dengan kata-kata, kapas akan berubah menjadi karang