Dua kali Januari,,, Februari,,, kuharap maret juga , lalu disusul april... dst yah aku ingat-ngat sekali hari itu hari di mana pertama kali tulisanku termuat di Fajar, Tulisan itu lahir pada malam dimana orang-orang saat itu sedang asyik mergumul di bawah cahaya rembulan yang hampir bulat penuh. tepat pada jam dua belas ribuan cahay melejit keangkasa. di tengah kesendirianku malam itu, aku tidak terasing. Aku ditemani oleh lahirnya puisiku. semburat raut kebahagiaan memenuhi jiwaku... Kemudian Februari, aku menulis sebuah resensi... Yah resensi... Dan lagi-lagi aku mujur, tulisan itu terbit. Senang, tapi sekaligus sedih, sedikit malu dan berbagai rasa yang entah apa. tapiku coba tutupi dengan rasa senang itu. hah,, sedih karena merasa kata-kataku begitu sederhana, sedih karena mengingat ketidakprofesionalanku, satu, aku masih memaklumi, tapi kemudian ketemukan dua, tiga, bahkan mngkin lima kata yang salah ketik. Aku merasa terkucilkan oleh tulisanku sendiri. keindahan tulisan bukanlah ...
Mungkin kita berbeda, tapi yakinlah kita berasal dari sebuah cahaya yang sama, putih...