Langsung ke konten utama

Kita Berbeda dalam Semua, Kecuali dalam....


Kita berbeda dalam segala hal, kecuali dalam dakwah...
 
Pelangi Untukmu Lagi...

(Hehe... Memelintir Puisinya Gie. Mungkin aja kalo Gie bangun dan membaca tulisanku dia akan nyesel, dulu kenapa ngak jadi sekalian pengemban dakwah, Em, atau mungkin sebahagian orang pasti mikir kalau Gie pengemban dakwah sosial hm, pemikiran nyeleneh aja) But Forget It.
Sore itu setelah H2C, harap-harap cemas karena acara Silaturahim antar Lembaga Dakwah Kampus yang harusnya di mulai jam 04.00 teng belum juga di mulai. Baru panitia sesama Muslimah MHTI yang hadir, benar-benar harap-harap cemas, sama sekali tidak lucu kan kalau pada akhirnya acara silaturahim hanya dihadiri oleh sesama kami, padahal undangan telah disebar hampir ke seluruh Organisasi Dakwah Kampus Unhas, kepada saudari-saudari dari MPM, FKMI, KAMMI Komsat UH, KOHATI UH, Sahabatwati UH, Immawati Uh...
Yah, bagaimana tidak khawatir, acara ini telah kami usahakan sudah hampir 2 minggu,  dan telah dirancang jauh-jauh hari sebelumnya. Akhirnya pontang panting cari tempat, yah inilah tantangan dakwah. Setelah akhirnya tiba di titik akhir ingin meminjam ruangan kampus saja, karena pengurusan peminjaman mesjid dan musollah agak ribet. Akhirnya, teman-teman pengurus LDK AL-Adab sastra bersedia meminjamkan tempat untuk mengadakan silaturahim dengan tema "Eratkan Ukhuwah, Raih Kemuliaan Islam." Jazakillah Khairan Katsiran, buat K Phur.
Pukul 04.00 lewat berapa menit, Kamis, 19 Januari 2012 akhirnya saudari-saudari dari KAMMI telah datang dua orang. Betapa senangnya kami, akhwat dari KAMMI ini langsung disambut dengan salam salim serta cipika cipiki tanda sayang oleh Muslima Hizbut Tahrir. Tidak lama kemudian datang juga Ukhti-ukhti dari MPM, dan sudah ada perwakilan tiga organisasi. MHTI sebagai EO, ada Kammi, FKMKI, dan juga MPM, acara pun di mulai. Dengan senang dan rasa rindu yang mencuat saya membuka acara silaturahim yang acaranya diusahakan sedemikian santai. Acaranya murni sharing-sharing antara sesama Lembaga dakwah. Satu demi satu berdatangan, sayang sekali teman-teman Kohati, Sahabatwati,dan Immawati masih berhalangan hadir.
Pertemuan berharga itu kami manfaatkan untuk memperbincangkan masalah serta tantangan Lembaga Dakwah yang begitu besar. Serta tentunya bagaimana mengeratkan Ukhuwah antar lembaga dakwah. Yah, sungguh menarik, sebuah forum yang langka. Perbedaan terkadang membuat kita sibuk sendiri sesama aktivis dakwah sibuk merancang bagaimana supaya dakwah kita terterima, ternyata kita lupa ada juga Lembaga Dakwah lain di mana kita memiliki misi yang sama, dan harusnya saling mendukung karena bagaimana pun kita butuh yang namanya persatuan untuk meraih kemuliaan Islam.
Yah, tentu saja tantangan dakwah begitu banyak dan beragam. Para aktivis dakwah pun harus ekstra mengeluarkan tenaga, waktu dan materi untuk bisa menyadarkan masyarakat kampus akan indahnya Islam. Di tengah pendidikan yang menuntut aktivis dakwah agar tidak melupakan akademiknya sehingga waktu istirahat semakin kurang. Di sisi lain tak sedikit dari para akhwat yang juga harus mencari biaya kuliah untuk membantu orang tua. Di sisi lain tugas dakwah begitu menanti karena hanya sedikit orang yang melirik jalan kebenaran ini. Ini semua tidak lain dan tidak bukan tuntutan sistem yang sangat jauh dari aturan Islam, semua di rancang seolah-olah agar semakin sedikit orang yang paham akan Islam. Pelajaran akademik sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Islam. Kehidupan dipisahkan dengan Islam. Tidak jarang jam kuliah bertabrakan dengan jam Shalat. Sekularisme (pemisahan antara agama dan kehidupan) membuat kita sangat sulit untuk menegakkan Islam secara kaffah. Inilah akar masalahnya. Saya membayangkan ketika semua orang tarbiyah dan memahami pemikiran Islam maka... Subhanallah indanya. tapi sekali lagi ini tantangan dan pengorbanan adalah sebuah hal mutlak.
Ditambah lagi dengan sikap hedonisme mahasiswa yang kian menjadi, jika  para  pengemban dakwah  yang mencoba untuk berdakwah atau anggaplah diskusi seputar Islam maka sebagian besar teman-teman akan menghindar, bahkan pernah saya menjumpai teman yang takut sekali masuk musollah. Hal ini terjadi karena dampak pemberitaan media yang begitu mendeskreditkan ummat Islam.  Kurangnya iman, taqwa serta penetahuan tentang Islam membuat ummat mulim sendiri tertipu mentah-menyah dan mencurigai satu sama lain. Di sisi lain, ketika  teman-teman di ajak ke mall, atau segala sesuatu yang menyangkut dunia berbeda 180 derajat, bahkan tanpa di ajak mereka akan menawarkan diri. Yups, sekali lagi ini lah tantangan dakwah yang merupakan tugas besar para pengembah dakwah yang harus dikerjakan dengan saling mendukung satu sama lain. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Tetap SeMangKa, Semangat Karena Allah.
Dan sekali lagi tujuan kita selalu sama meraih kemuliaan Islam, bagaimana dengan karakteristik dakwah masing-masing menjadi warna tersendiri. Kita dapat menjadi pelangi yang akan menghadirkan keindahan. Tujuan kita satu, musuh kita pun sama. Dan persamaan yang paling kuat pun mengalahkan ikatan persaudaraan adalah ikatan aqidah. Yah, semakin kelam malam, adalah sebuah pertanda sebentar lagi cahaya fajar akan menyingsing. Semakin besar tantangan dakwah itu pertanda sebentar lagi Cahaya Islam akan masuk ke setiap rumah, diagaungkan dan diterapkan secara kaffah, dimulai dengan individu, masyarakat, negara dan dunia. Semoga pertemuan ini adalah langkah awal agar Peradaban Islam yang kita rindukan akan segera datang, kehidupan islam yang kita nantikan akan segera hadir menggantikan sistem kapitalisme, dan indahnya akan dibingkai oleh Khilafah Islamiah yang akan meyatukan kita semua.. Amin..

Kita berbeda dalam segala hal, kecuali dengan cinta...
Cinta pada Allah dan Rasul-Nya...

Berlomba-lomba Beramal Ma’ruf Nahi Mungkar, Semoga Kita Adalah Sebaik-baiknya Manusia,

"Kamu adalah Ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imron :110)

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah:71)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Aku yang Tersesat Di Bawah Ribuan Bintang

Aku tak lagi sama Bumi berputar dengan cepat Bocah-bocah yang dulu berlarian saat dikampung Sekarang sudah menjelma menjadi Ibu dan Bapak Aku tak lagi padai menyulam kata Kata-kata indah dari sanubariku tetiba ludes Oleh dinamika kehidupan  Aku berada di bawah puisi bintang-bintang Namun, Tak tahu lagi kubaca puisi dari rasi bintang tidak kulihat lagi jalan pulang Dulu, aku dapat mendengar suara angin Berbuai, bahkan berkirim dan menitipkan pesan padanya Kini, angin hanya menghembuskan hawa panas yang ketus Aku masih di bawah bintang-bintang Berharap menemukan bintang jatuh Untuk mengabulkan permintaanku Aku ingin kembali ke masa dimana  Aku dapat membaca Kemana arah bintang yang membawaku pulang