Langsung ke konten utama

Khilafah Islamiyyah Versus The New World Order

Berjalan-jalan menyelusuri halaman google, Akhirnya saya mendapatkan sebuah tulisan keren di eramuslim.com,linknya:
http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/khilafah-islamiyyah-versus-the-new-world-order.htm

Mungkin tulisan ini agak berat, tapi kaum muslimin harus belajar, membiasakan diri dengan perkembangan pemikiran, agar sadar pemikiran Islam yang akan membentuk keimanan akan mentajassad ke dalam diri, membentuk mafahim (persepsi) akan alam, kehidupan dan manusia. Dengan modal pemikiran keimanan Islam yang membentuk keimanan itulah, akan menjadi filter kaum muslim untuk dapat menentukan dan merumuskan langkah kedepan hidupnya. Bahwa Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil 'aalamiin" (sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk ALLAH. Semangat membaca.
 
Setiap muslim yang cukup rajin belajar agama, atau yang terlibat dengan pergerakan Islam, umumnya mengenal istilah Khilafah Islamiyyah. Khilafah Islamiyyah merupakan lembaga politik kenegaraan milik ummat Islam yang telah eksis belasan abad sejak Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم memimpinnya pertama kali berbasis di kota Madinah Al-Munawwarah hingga runtuhnya secara resmi khilafah terakhir berupa Kesultanan Utsmani Turki yang bubar pada tahun 1924 atau 1342 hijriyyah.

Dewasa ini dunia Islam terpecah-belah menjadi aneka nation-states (negara berdasarkan kebangsaan) tidak seperti Khilafah Islamiyyah yang menyatukan kaum muslimin dari berbagai bangsa dan wilayah berdasarkan ikatan aqidah kalimat Tauhid لا اله الا الله dan sunnah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم . Sebenarnya realitas ummat Islam selama belasan abad di bawah naungan Khilafah tidaklah sepenuhnya konstan dalam kebaikan. Ada gradasi yang -perlahan tapi pasti- memperlihatkan suatu dekadensi hingga senanglah kaum kuffar menyaksikan runtuhnya Khilafah dan tercerai-berainya kaum muslimin seperti dewasa ini. Hal ini telah diprediksikan oleh rasulullah صلى الله عليه و سلم lima belas abad yang lalu:

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً
فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي
تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
Dari Abu Umamah Al Bahili dari Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sungguh ikatan Islam akan terurai simpul demi simpul. Setiap satu simpul terurai maka manusia akan bergantungan pada simpul berikutnya. Yang pertama kali terurai adalah simpul hukum dan yang paling akhir adalah simpul sholat." (AHMAD - 21139) 

Penegakkan hukum Allah سبحانه و تعالى telah mengalami dekadensi dari masa ke masa. Pada babak paling awal penegakkan hukum berlangsung prima karena baik person pemimpin maupun konstitusi Daulah Islamiyyah langsung di tangani oleh Rasulullah Muhammad صلى الله عليه و سلم , teladan utama orang-orang beriman. Kemudian pada babak berikutnya ummat Islam menyaksikan penegakkan hukum yang masih tetap baik –walau tentunya tidak se-prima di masa Nabi صلى الله عليه و سلم - di bawah person pemimpin yang dijuluki al-Khulafa ar-Rasyidun dan konstitusi Khilafah Islamiyyah, terdiri dari para sahabat utama Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum.

Lalu pada babak selanjutnya penegakkan hukum mulai mengalami masalah karena antara person pemimpin dan konstitusi Khilafah Islamiyyah tidak selalu sinkron. Person pemimpin terdiri dari para khalifah yang dijuluki Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم sebagai para Mulkan ‘Aadhdhon (para penguasa yang menggigit). Namun konstitusi Khilafah Islamiyyah masih baik karena secara formal tetap berlandaskan Islam di mana berbagai urusan dirujuk kepada Allah (Al-Qur’an) dan RasulNya (As-Sunnah). Dalam sejarah dikenal sebagai era berbagai kerajaan Islam, terutama tiga di antaranya yang sangat menonjol yaitu Dinasti Bani Ummayyah, Dinasti Bani Abbasiyyah dan Kesultanan Turki Utsmani. Pada masa yang berlangsung hampir 13 abad itu person pemimpinnya bermasalah, namun konstitusi Khilafah Islamiyyah masih relatif cukup Islami.

Namun sesudah itu masuklah ummat Islam ke dalam babak yang paling kelam dalam sejarahnya di mana baik person pemimpin maupun konstitusi lembaga kenegaraan sungguh bermasalah. Inilah era yang oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم disebut era kepemimpinan Mulkan Jabbriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendak). Dan inilah era di mana dunia modern ini berada. Dunia Islam tercabik-cabik ke dalam berbagai nation-states. Tidak ada satu wilayah tunggal ummat Islam yang memberlakukan hukum Allah سبحانه و تعالى . Tidak ada satu blok tunggal kekuatan ummat Islam yang memelihara izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin). Sedangkan kepemimpin dunia justeru berpindah gilirannya ke tangan kaum kuffar yakni the western civilization, dengan kekuatan kaum yahudi-nasrani sebagai komandannya. Oleh karenanya seringkali disebut juga sebagai the judeo-christian civilization.

Pada babak yang kelam ini dunia berjalan menuju kegelapan karena komandannya tidak memiliki cahaya penerang apapun untuk menunjuki jalan manusia ke arah tujuan semestinya. Malah para pemimpinnya justeru mengajak ummat manusia –termasuk ummat Islam- memasuki lubang biawak kebinasaan di dunia apalagi di akhirat. Persis sebagaimana diprediksikan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم :

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ
شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ
حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ
لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Kamu akan mengikuti perilaku/tradisi/sistem hidup orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya.” Para sahabat lantas bertanya, "Apakah yang anda maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Siapa lagi (kalau bukan mereka)?" (HR Bukhary 3197)






Tetapi ada suatu pertanyaan mendasar yang perlu diajukan. Mengapa ummat Islam mengikuti perilaku/tradisi/sistem hidup kaum yahudi dan nasrani? Sesungguhnya dekadensi di bidang penegakkan hukum Allah سبحانه و تعالى bukanlah suatu fenomena yang berdiri sendiri. Ia tidak hanya berkenaan dengan hadir-tidaknya person pemimpin yang bermasalah serta berlaku tidaknya konstitusi Khilafah Islamiyyah di dalam tubuh kaum muslimin. Tetapi ia sangat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan dan mental kaum muslimin secara keseluruhannya yang telah dijangkiti suatu penyakit kronis yang telah disinyalir oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم . Penyakit itu bernama al-wahan. Artinya cinta dunia dan takut menghadapi kematian. Dan penyakit ini bukan hanya muncul di tengah kaum muslimin sesudah runtuhnya secara resmi Khilafah Islamiyyah pada tahun 1924. Tetapi bibit-bibit penyakit ini telah hadir sejak lama sebelum hal itu terjadi. Runtuhnya khilafah hanyalah merupakan faktor pemicu yang menyebabkan kian ganasnya virus penyakit al-wahan berkembang di dalam tubuh kaum muslimin seperti yang dapat kita saksikan dewasa ini.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ
أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى
الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ
وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ
بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ
غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ
مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ
وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ
فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ
قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Bersabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Fihak kaum kuffar pada hakekatnya tidak akan pernah sanggup melakukan apapun terhadap ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin) andaikan ummat ini benar-benar beriman dan yakin akan janji Allah سبحانه و تعالى berupa ihdal-husnayain (meraih salah satu dari dua kebaikan) yakni ‘isy kariiman au mut syahiidan (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah atau menggapai mati syahid).
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ
لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا
إِلا إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali ihdal-husnayain (salah satu dari dua kebaikan).” (QS At-Taubah 51-52)
Dalam kitab tafsir Fathul Qadir dikatakan bahwa makna salah satu dari dua kebaikan ialah:
إما النصرة أو الشهادة
“Atau kemenangan atau mati syahid”.

 


Sepanjang sejarah Islam fihak musuh senantiasa berusaha menghilangkan gairah kaum muslimin untuk meraih salah satu dari dua kebaikan di atas. Mereka melakukan segala upaya untuk memadamkan semangat perjuangan kaum muslimin. Bayangkan, mereka sampai perlu melansir perang Salib selama dua abad (dua ratus tahun)! Namun ummat Islam semakin diperangi semakin menjadi-jadi semangat berperangnya (baca: hubbul-jihad wa asy-syahadah/ cinta jihad dan mati syahid). Kalimat legendaris yang diucapkan Panglima Khalid bin Walid ra ketika memimpin pasukan Islam yang jauh lebih sedikit jumlahnya daripada pasukan Romawi telah menginspirasi pasukan Islam sepanjang zaman:
جئت بأناس يحبون
الموت كما تحبون الحياة
“Aku datang dengan sejumlah manusia yang mencintai kematian melebihi kalian (hai kaum Romawi) dalam mencintai kehidupan...!”

Akhirnya kaum yahudi-nasrani merubah strategi mereka menghadapi kaum muslimin. Mulailah era al-ghazwu al-fikri (perang ideologis) diterapkan menghadapi kaum muslimin. Mulailah mereka meracuni hati dan fikiran kaum muslimin melalui harta, wanita dan perebutan tahta antara sesama muslimin. Mulailah politik belah bambu alias devide et empera diterapkan. Mulailah berbagai ideologi asing buatan kaum kuffar diperkenalkan dan dipromosikan oleh para orientalis yang belajar Islam untuk dijadikan pembungkus kebusukan berbagai ideologi menyesatkan tersebut. Mulailah mereka memperkenalkan makna-makna baru lagi sesat terhadap berbagai istilah Islam yang sudah lama disepakati pemahamannya oleh kaum muslimin sejak dahulu kala. Akhirnya tersebarlah di tengah ummat Islam makna-makna asing lagi menyesatkan terhadap kata-kata seperti al-jihad fi sabilillah, rahmatan lil ‘aalamiin, dien, ‘ibadah, rabb dan ilah.

Alhasil dekadensi di dalam tubuh ummat Islam tidak hanya terjadi pada bab penegakkan hukum semata. Tetapi dekadensi di berbagai bidang lainnya turut menyempurnakan keruntuhan ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin). Sehingga kaum kuffarpun akhirnya menikmati buah ketidak-loyalan kaum muslimin terhadap agama Allah سبحانه و تعالى dan sunnah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم . Maka mulailah babak paling kelam dalam sejarah Islam berlangsung.


Di babak ini kaum yahudi dan kaum nasrani (yang telah ter-yahudi-kan) sangat ingin memastikan bahwa ummat manusia –apalagi ummat Islam- tidak pernah lagi boleh menengok ke belakang. Ummat Islam harus diharamkan berfikir menghidupkan kembali ide Khilafah Islamiyyah. Sebab ia telah menjadi sejarah dan harus tetap tersimpan dalam lembaran sejarah semata. Sementara itu kaum kuffar selanjutnya leluasa mempersiapkan dunia dengan sebuah grand-design yang sudah lama mereka rencanakan berupa ide pembentukan sebuah sistem global tunggal bernama Novus Ordo Seclorum alias the New World Order (tatanan dunia baru). Bahkan secara lebih spesifik namun tersamar kaum yahudi telah mencanangkan bahwa NOS sesungguhnya dibangun dalam rangka menyambut kehadiran sang pemimpin yang mereka nanti-nantikan sejak lama yaitu si mata tunggal alias Ad-Dajjal. Oleh karenanya kita temukan beberapa statement dari para pemimpin mereka seperti misalnya:

Henry Kissinger: "…apa yang dinamakan terorisme di Amerika, tapi sebenarnya adalah kebangkitan Islam radikal terhadap dunia secular, dan terhadap dunia yang demokratis, atas nama pendirian kembali semacam Kekhalifahan."

Pada tanggal 5 Oktober 2005, Menteri Dalam Negeri Inggris, Charles Clarke menyampaikan pidato tentang Perang Melawan Terorisme di The Heritage Foundation (sebuah pusat kajian neo konservatif di Washington DC ). Dimana dia menyatakan:

"Apa yang mendorong orang-orang itu adalah ide-ide. Dan berbeda dengan gerakan kebebasan di era pasca Perang Dunia II di banyak belahan dunia, ide-ide itu bukanlah untuk menggapai ide-ide politik seperti kemerdekaan nasional dari penjajahan, atau persamaan bagi semua penduduk tanpa membedakan suku dan keyakinan, atau kebebasan berekspresi tanpa tekanan totaliter. Ambisi-ambisi itu adalah, paling tidak secara prinsip, bisa dirundingkan dan dalam banyak hal telah dimusyawarahkan. Namun, tidak ada perundingan bagi pendirian kembali Khilafah; tidak ada perundingan bagi penerapan Hukum Syariah; dan tidak ada perundingan tentang penindasan atas persamaan antara laki-laki dan perempuan; tidak ada perundingan untuk mengakhiri kebebasan berbicara. Nilai-nilai itu adalah sangat fundamental bagi peradaban kami dan tidak dimungkinkan adanya perundingan."

Dalam pidatonya di awal bulan November 2005 George Bush Jr menyatakan bahwa kaum militant sedang berusaha untuk mendirikan sebuah "kekaisaran Islam radikal":

"Ide membunuh dari kaum Islam radikal adalah tantangan yang besar di abad baru kita. Sama seperti ideology komunisme, musuh kita yang baru ini mengajarkan bahwa individu yang tidak berdosa bisa dikorbankan untuk bisa menjalankan visi politik. Kaum militan percaya bahwa mereka dapat menyatukan kaum muslimin dengan cara menguasai Negara, sehingga dengan cara itu mereka menumbangkan semua pemerintahan moderat di wilayah dan mendirikan sebuah kekaisaran Islam yang membentang dari Spanyol hingga Indonesia."

Sedangkan berkenaan dengan NOS, kita temukan suatu pernyataan dari Bush Senior di tahun 1991 yang ternyata dibuktikan sebaliknya pada dekade berikutnya. Pernyataannya di antaranya sebagai berikut:
“Until now, the world we’ve known has been a world divided – a world of barbed wire and concrete block, conflict and cold war.

Now, we can see a new world coming into view. A world in which there is the very real prospect of a new world order. In the words of Winston Churchill, a "world order" in which "the principles of justice and fair play ... protect the weak against the strong ..." A world where the United Nations, freed from cold war stalemate, is poised to fulfil the historic vision of its founders. A world in which freedom and respect for human rights find a home among all nations.

The Gulf war put this new world to its first test, and, my fellow Americans, we passed that test.”

Jelaslah bahwa para pendukung the New World Order memiliki agenda yang sangat berbeda –bertentangan lebih tepatnya- dengan kaum muslimin yang faham dan bangga akan sejarahnya. Tidak ada muslim-mukmin yang bisa melupakan masa lalunya. Sebab kendati Khilafah Islamiyyah sudah tiada, namun karena ia telah berlangsung belasan abad sulit untuk begitu saja dilupakan. Sedangkan hegemoni Novus Ordo Seclorum alias Sistem Dajjal belum ada seabad. Dan para pengusung sistem batil ini masih berjuang keras memastikan dan memuluskan eksistensinya. Mereka sangat khawatir jika sebelum pemimpin mereka datang, yakni Ad-Dajjal, ummat Islam keburu bangun kembali dari tidur mereka dan bergerak bangkit mewujudkan kembali Khilafah Islamiyyah yang diyakini berlandaskan Kitabullah Al-Qur’anul Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah.

Bagi muslim-mukmin yang sadar, maka urusan tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah bukanlah sekedar mengenang kembali nostalgia masa lalu. Urusan ini berkaitan erat dengan iman dan keyakinan akan janji Allah سبحانه و تعالى yang tidak pernah berdusta serta prediksi Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم mengenai skenario Akhir Zaman yang tidak pernah meleset. Betapapun tampak digdayanya kekuatan kaum kuffar barat, kaum yahudi-nasrani serta para antek kaki-tangan mereka dari sebagian kaum musyrikin dan munafikin yang telah berhasil mereka rekrut dengan kebijakan stick and carrot.

Urusan siapa yang Allah سبحانه و تعالى izinkan memimpin dunia adalah urusan giliran. Ada kalanya Allah سبحانه و تعالى percayakan kepada kaum beriman dan ada kalanya dipercayakan kepada kaum kuffar. Dewasa ini giliran sedang Allah سبحانه و تعالى serahkan kepada kaum kuffar. Ummat Islam wajib bersabar dan melipat-gandakan kesabaran. Kesabaran untuk terus menyempurnakan persiapan diri, keluarga dan ummat di berbagai bidang, sejak dari bina al-iman wa at-tauhid hingga bina ad-da’wah wa al-jihad. Kesabaran untuk tidak mudah tergoda oleh rayuan pengusung NOS yang membujuk ummat Islam untuk memandang baik berkompromi dan kerja-sama dengan NOS guna memelihara nilai-nilai Sistem Dajjal. Kesabaran untuk tidak terjerembab ke dalam berbagai fitnah zaman yang telah meliputi segenap aspek kehidupan manusia. Fitnah yang telah meliputi aspek ideologi, politik, sosial, budaya, ekonomi, militer, pendidikan, hukum, kesehatan, informasi dan lain-lainnya.

Babak ini boleh jadi merupakan babak di mana ummat Islam sedang babak belur, tetapi ia bukan alasan untuk membiarkan diri mengembangkan defeated mentality (mental pecundang) sehingga kemenangan kaum kuffar sedemikian menyilaukan sehingga seorang muslim menggunakan kaedah if you can’t beat them, then you join them (jika kamu tidak dapat mengalahkan mereka, maka bergabung sajalah dengan mereka). Sehingga kita mendengar mereka yang sedemikian rupa tersilaukan melihat kedigdayaan kaum kuffar tega secara terang-terangan mengungkapkan hilangnya kepercayaan diri terhadap perlunya institusi Khilafah Islamiyyah. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji”uun. Padahal Rasulullah صلى الله عليه و سلم dengan jelas menyatakan bahwa sesudah babak yang penuh fitnah ini, niscaya Allah سبحانه و تعالى akan izinkan tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah berdasarkan manhaj Kenabian.
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ
مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ
ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ
أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا
فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ
أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً
فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ
أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
”Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung khilafah menurut manhaj kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung para Mulkan ‘Aadhdhon (para penguasa yang menggigit) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung kepemimpinan Mulkan Jabbriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendak) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian akan berelangsung kembali khilafah menurut manhaj kenabian. Kemudian beliau berhenti”. (AHMAD - 17680)
  • Boleh jadi Allah سبحانه و تعالى tidak izinkan kita mengalami hidup di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Yang paling penting ialah memastikan diri dan keluarga kita menjadi bagian dari ummat islam yang dipercaya Allah سبحانه و تعالى untuk turut serta mempersiapkan dan memperjuangkannya di atas jalan yang lurus dan benar. Bukan malah menjadi bagian dari mereka yang justeru turut melestarikan dan memandang final The New World Order yang sejatinya merupakan Sistem Dajjal dalam rangka menyambut kedatangan si puncak fitnah, yakni Ad-Dajjal. Wa na’udzu billaahi min dzaalika...!

Komentar

insidewinme mengatakan…
Islam, Dien yang haq yang mampu memecahkan problem-problem manusia. Dengan menerapkan sistem Islam yang kekal dan mabda’ (ideologi) Islam yang adil, maka kita pasti akan meraih kemuliaan. Tetapi apabila hal tersebut kita lalaikan dan telantarkan, maka kita tertimpa kehinaan dan akan dihina.

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Aku yang Tersesat Di Bawah Ribuan Bintang

Aku tak lagi sama Bumi berputar dengan cepat Bocah-bocah yang dulu berlarian saat dikampung Sekarang sudah menjelma menjadi Ibu dan Bapak Aku tak lagi padai menyulam kata Kata-kata indah dari sanubariku tetiba ludes Oleh dinamika kehidupan  Aku berada di bawah puisi bintang-bintang Namun, Tak tahu lagi kubaca puisi dari rasi bintang tidak kulihat lagi jalan pulang Dulu, aku dapat mendengar suara angin Berbuai, bahkan berkirim dan menitipkan pesan padanya Kini, angin hanya menghembuskan hawa panas yang ketus Aku masih di bawah bintang-bintang Berharap menemukan bintang jatuh Untuk mengabulkan permintaanku Aku ingin kembali ke masa dimana  Aku dapat membaca Kemana arah bintang yang membawaku pulang