Langsung ke konten utama

Menjemput Cahaya

Maaf telah membawamu masuk ke jalan -jalan sepi. Jalan yang tak banyak dilalui orang.
Aku melihatmu mulai menemukan titik-titik cahaya di sana, menengadah ke langit dengan tersenyum.
Akh, khawatir sebenarnya meninggalkanmu sendiri di sana, dengan iman yang masih prematur.
Maaf tak mampu menemanimu melewati segala. Ini memang jalan yang sepi. Bahkan saat kau mulai mencoba memakai pakaian takwa, orang pertama yang mungkin mengolokmu adalah keluarga
Lalu di kampus kau pasti akan bertemu dengan nada-nada satire akan sikap dan pemikiranmu yang mulai berbeda
Dan karena perubahan sikapmu oleh ilmu yang telah terinternalisasi, kau akan berada ke subuah dunia baru, meninggalkan atau ditinggalkan oleh komunitasmu.
Yah, aku tahu semuanya berat. Terimakasih telah bersedia menemaniku menanggung beban ini
Beban yang tidak mampu ditanggung bahkan oleh langit, bumi dan gunung sekalipun. Tapi apakah jalan ini benar-benar sunyi?
Karena akan ada kebahagian yang selalu menelusup perlahan ke hati, mengetahui kita tak sendiri
Di ujung sana ada ukhuwah yang indah menanti
Ada cinta Allah yang abadi
Ada kasih sayang Rasulullah yang tak bertepi
Juga ada syurga menanti
Semoga kau tetap di sana, menemaniku melewati jalan-jalan sepi
Mngacuhkan semua silau dunia
Lalu kita akan melangkah, bersicepat dengan waktu Menawarkan cinta pada jalan-jalan sepi
Menjemput cahaya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Aku yang Tersesat Di Bawah Ribuan Bintang

Aku tak lagi sama Bumi berputar dengan cepat Bocah-bocah yang dulu berlarian saat dikampung Sekarang sudah menjelma menjadi Ibu dan Bapak Aku tak lagi padai menyulam kata Kata-kata indah dari sanubariku tetiba ludes Oleh dinamika kehidupan  Aku berada di bawah puisi bintang-bintang Namun, Tak tahu lagi kubaca puisi dari rasi bintang tidak kulihat lagi jalan pulang Dulu, aku dapat mendengar suara angin Berbuai, bahkan berkirim dan menitipkan pesan padanya Kini, angin hanya menghembuskan hawa panas yang ketus Aku masih di bawah bintang-bintang Berharap menemukan bintang jatuh Untuk mengabulkan permintaanku Aku ingin kembali ke masa dimana  Aku dapat membaca Kemana arah bintang yang membawaku pulang