Kau bagai malam
Pekat
Tak tertebak
Kadang membawa damai
Kadang menghadiahkan gigil
Bukankah aksara telah menjelaskan segala
Di helai-helai buku yang termakan rayap
Tentang jalan yang seharusnya telah kau pilih
Kau bagai siang
Kadang memberi hidup
Kadang membakar
Kadang aku lelah menunggu fajar
Apakah nanti kau akan sampai pada cahaya
Haruskah aku mengemis cinta
Lalu mengumumkan rindu pada semesta
Akan hadirmu
Sultan Al-Fatih
Tak inginkah kau menjadi salah satu prajuritnya
Ummu Sulaim
Tak inginkah kau menjejaki langkahnya
Yang menunggangi kuda-kuda
Mengasah pedang
Mengharap Mahar Keimanan
Menghiasi kecantikan
Allah
Rasulullah
Saat kau mengucap nama-Nya
Ada getaran yang Dasyat
Ada cinta membuncah
Ikutlah ke dalam barisan
Di mana nada-nada cinta
Bersenandung dalam lantunan ayat Suci
Mengeluarkan gelap menuju terang
Bahkan senja, pelangi, bintang, matahari dan semua benda yang kau kagumi
Akan tunduk padamu atas kehendak-Nya
Lalu katakan apa yang kau tunggu
Maka biarlah doa2 bersemayam di Nirwana
Mengiba pada Rabb
Akan hadirmu
Katakan, kapan kau akan di sini?
Pekat
Tak tertebak
Kadang membawa damai
Kadang menghadiahkan gigil
Bukankah aksara telah menjelaskan segala
Di helai-helai buku yang termakan rayap
Tentang jalan yang seharusnya telah kau pilih
Kau bagai siang
Kadang memberi hidup
Kadang membakar
Kadang aku lelah menunggu fajar
Apakah nanti kau akan sampai pada cahaya
Haruskah aku mengemis cinta
Lalu mengumumkan rindu pada semesta
Akan hadirmu
Sultan Al-Fatih
Tak inginkah kau menjadi salah satu prajuritnya
Ummu Sulaim
Tak inginkah kau menjejaki langkahnya
Yang menunggangi kuda-kuda
Mengasah pedang
Mengharap Mahar Keimanan
Menghiasi kecantikan
Allah
Rasulullah
Saat kau mengucap nama-Nya
Ada getaran yang Dasyat
Ada cinta membuncah
Ikutlah ke dalam barisan
Di mana nada-nada cinta
Bersenandung dalam lantunan ayat Suci
Mengeluarkan gelap menuju terang
Bahkan senja, pelangi, bintang, matahari dan semua benda yang kau kagumi
Akan tunduk padamu atas kehendak-Nya
Lalu katakan apa yang kau tunggu
Maka biarlah doa2 bersemayam di Nirwana
Mengiba pada Rabb
Akan hadirmu
Katakan, kapan kau akan di sini?
Makassar, 27 Maret 2014
saat penat menyerang dan kau tiba2 menghilang
saat penat menyerang dan kau tiba2 menghilang
Komentar