Tentang kisah-kisah yang usai tanpa bahkan dimulai,
lalu berakhir tanpa salam perpisahan,
Juga tentang kepergian yang entah di mana jejaknya.
Adakah air mata? Kecewa? Atau rindu?
Oh ataukah janji yang kandas, tak pernah sampai? Atau bahkan terlupa.
Adakah gelisah yang menyergap pada setiap desahan nafas?
Tak ada, hanya pada-Nya kuadukan segala
Tapi harapan tak pernah usang
Mimpi akan terus bergulir
Adakah kali ini cerita akan selesai pada bingkai kehidupan yang akan mempertemukan hidup kita
Sudahkah kau mendengar cerita tentangku?
Karena berita tentangmu telah sampai ke depan rumahku,
Akankah kau akan benar-datang?
Doakan aku, seperti aku yang selalu mendoakanmu, seperti pintamu.
Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam tinggi dan sangat rewel, situasi yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit. Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...
Komentar