Langsung ke konten utama

Perihal Fosil Dinosaurus yang Tersangkut Ditenggorokanmu

Tentang kenangan yang kau ingatkan kembali padaku
Persis seperti bocah ingusan yang menuduh temannya mencuri mainannya sembarangan
Aku bisa menulis tentang langit semauku
Walaupun aku mencintai laut
Dan kau tak usah mengira bahwa yang kumaksud adalah langitmu
Karena aku menggambarkan langit yang sesungguhnya
Kau terlalu naif, seperti banteng yang konon menanduk apa saja yang berwarna merah
Aku bisa menulis tentang langit sebanyak yang aku mau
Kau tak perlu khawatir karena makna langit yang dulu tak lagi memiliki bekas
Seperti keberadaan dinosaurus yang sudah punah
Dan kau menemukan fosil yang membuatmu sakit hati,
Fosil itu seperti kenangan, namun kau menciumnya lebih menyedihkan dari bangkai
Menghantuimu sepanjang pagi hingga malam
Membuatmu berteriak dengan suara yang sangat mengerikan
Aku dan laut telah menyatu
Seperti bayangkan pelangi yang jatuh dipelukannya tanpa ombak
Karena dia mampu mengendarainya kemanapun dia mau
Kau, rawatlah langitmu,
Jangan menjadi awan hitam yang hanya melemparkan petir keseluruh penjuru, membabi buta
Jadilah awan yang setia, agar langitmu menjadi tenang
Karena aku tak bisa berhenti menulis tentang langit, hanya karena tuduhanmu yang mengada-ada
Tentang kenangan yang kau ingatkan padaku
Berhentilah berimajinasi
Tidak semua cerita yang kau dengar semanis dan seindah tulisanku
Ciptakan kenangan yang indah dengannya
Melebihi tulisan-tulisanku
Agar ia hanya bernafas untuk namamu
Aku kasihan juga resah, jadi memberimu sapu tangan
Agar kau mampu menyeka igusmu yang keluar tanpa air mata
Agar tidak mengotori orang lain
Bahkan langitmu sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Aku yang Tersesat Di Bawah Ribuan Bintang

Aku tak lagi sama Bumi berputar dengan cepat Bocah-bocah yang dulu berlarian saat dikampung Sekarang sudah menjelma menjadi Ibu dan Bapak Aku tak lagi padai menyulam kata Kata-kata indah dari sanubariku tetiba ludes Oleh dinamika kehidupan  Aku berada di bawah puisi bintang-bintang Namun, Tak tahu lagi kubaca puisi dari rasi bintang tidak kulihat lagi jalan pulang Dulu, aku dapat mendengar suara angin Berbuai, bahkan berkirim dan menitipkan pesan padanya Kini, angin hanya menghembuskan hawa panas yang ketus Aku masih di bawah bintang-bintang Berharap menemukan bintang jatuh Untuk mengabulkan permintaanku Aku ingin kembali ke masa dimana  Aku dapat membaca Kemana arah bintang yang membawaku pulang