Kenapa tidak memberi maaf?
Bukankah memberi maaf adalah membuka hati
Membuka hati dan menerima kelalaian-kelalaian
Bahkan kesalahan dan kehilafan orang lain
Bahwa kesalahan orang lain yang hadir padamu, juga merupakan kelalaianmu sendiri
Jauh dari itu kesalahan orang lain padamu adalah sebuah ujian. Sejauh mana kau bisa bertahan.
Kau mampu memaafkan apapun, karena dengan memafkan orang lain sesungguhnya kau memaafkan dirimu sendiri, menerima kesalahanmu sendiri.
Sungguh tak elok menimpakan semua kesalahan pada orang lain, tanpa berkaca pada diri.
Kau, yakinkah memiliki hati seluas samudra yang dapat menampung maaf yang lebih besar.
Memberi maaf, tidak hanya dengan melepaskan.
Selanjutnya, maaf harus kita kawal agar kita tidak jatuh pada kesalahan-kesalahan selanjutnya.
Dan kita tak perlu lagi menerima kesalahan-kesalahan yang sama, membiarkan orang lain melakukan kesalahan yang itu-itu saja.
Yah, sesunggunya langkah awal dari memafkan adalah pengakuan, pengakuan tentang sebab akibat, pengakuan bahwa kesalahan orang lain adalah imbas dari perbuatan lalai yang kita lakukan. Dan mencari asal muasalnya adalah kesalahan yang lebih parah. Persis mencari tahu perkara telur dan anak ayam yang tercipta pertama kali. Jadi, mari mengakui kesalahan, juga kelalaian yang tentunya mengakibatkan orang lain membuat kesalahan pada diri kita.
Langkah selanjutnya adalah memaafkan, memberi kesempatan, menerima segalanya dengan lapang dada Menerima kerugian, rasa sakit, bahkan penghinaan dari segala penyebab rasa sakit yang kita terima Setelah memaafkan, mungkin sakit yang tertinggal tidak akan lenyap seketika. Namun yakinlah, dia akan sembuh seiring waktu. Jangan lupa memaafkan diri sendiri. Karena memafkan orang lain dan menimpakan kesalahan pada diri sendiri hanya akan memperparah luka. Dia seperti kangker yang akan menggerogoti hati. Yah, mengakui kesalahan pada diri atas kelalaian orang lain, bukan berarti menyalahkan diri.
Tahap terakhir adalah mengawal kata maaf. Semangatilah diri kita agar tidak lagi terjebak pada kesalahan yang sama. Namun, kita harus selalu sadar bahwa kesalahan dan memaafkan adalah sebuah proses. Dan sebagai manusia dan juga berhadapan dengan manusia maka membuat kesalahan dan memafkan adalah keniscayaan. Jadi terimalah dan bangkitlah kembali. Seberapa banyaknya kau ataupun orang-orang disekelilingmu jatuh Maka kau harus tetap bangkit, untuk memaafkan.
Komentar