Langsung ke konten utama

The Magic called Iman and *Imam, ups...

Hai Dear
Assalamualaikum
Hm...  Sorry to make you waiting too long.
Saya selalu mencoba menemukan kata-kata indah untuk memulai menulis,  dan menunda... sampai saya sadar bahwa apapun yg kutuliskan untukmu selalu indah bukan? 😍

Sebenarnya rasanya ingin marah, tiba2 kau memutuskan hal yang besar tanpa memberitahukanku sama sekali.  Ups,  kamu pernah bilang yh Mer,  tp kupikir tdk secepat it. Mungkin aku yang tidak pernah bertanya lebih lanjut.

Well, but I m really happy to hear and read your romantic status *ehm...  🤗

Wait tapi tetap sj kau curang.  Dasar.  Kau berhutang sesuatu.  You must be send all your picture in that beautiful day.  And tell me datail about your most beautiful day.  Bagaimanapun harusnya hari itu kau mengabariku agar aku mengirimkan doa spesial d hari paling spesial it.  😥

Tentu saja dengan kisah lengkapnya.  Sebagai permintaan maafmu padaku😒. Kalau kau merasa terlaku seleb untuk mengisahkannya di blog, kau bisa japri diriku Mer..  D email mungkin biar lebih romantis... 

But wherever you are, i know i always knew that Allah SWT will protec and send you the perfect one to complate and take care of you. I m happy my Marry Girl.

Hm.. Sebagai penutupnya saya mau bilang kalau setiap waktu yg kita lalui bersama adalah hari-hari yang sangat indah karena kita tak pernah takut akan dipisahkan, kebersamaan kita tidak pernah terganggu akan pemikiran bahwa pada akhirnya kita akan berpisah.  Tapi sungguh,  magic always happen just believe... A magic called iman and *Imam,  ups.  Keajaiban itu yang akan membuat kita bertemu,  suatu hari.  😍😘😘😘

N sampaikan salamku kepada "Zauji" mu... 
Bilang lebih galak lebih baik, 🤓

Love...
Your Rainbow and Him

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Aku yang Tersesat Di Bawah Ribuan Bintang

Aku tak lagi sama Bumi berputar dengan cepat Bocah-bocah yang dulu berlarian saat dikampung Sekarang sudah menjelma menjadi Ibu dan Bapak Aku tak lagi padai menyulam kata Kata-kata indah dari sanubariku tetiba ludes Oleh dinamika kehidupan  Aku berada di bawah puisi bintang-bintang Namun, Tak tahu lagi kubaca puisi dari rasi bintang tidak kulihat lagi jalan pulang Dulu, aku dapat mendengar suara angin Berbuai, bahkan berkirim dan menitipkan pesan padanya Kini, angin hanya menghembuskan hawa panas yang ketus Aku masih di bawah bintang-bintang Berharap menemukan bintang jatuh Untuk mengabulkan permintaanku Aku ingin kembali ke masa dimana  Aku dapat membaca Kemana arah bintang yang membawaku pulang