Langsung ke konten utama

Catatan Mei

Maaf, yah, memang hampir genap hitungan bulan kita tidak saling menyapa. Aku menghilang sejenak dari jagat dunia maya, sehingga perbincangan kita yang biasanya cukup lancar juga ikut tersendak. Belangan ini, secara tidak sengaja gadgetku rusak. Dan entah merasa aku merasa nyaman untuk tidak begitu banyak lagi menghabiskan waktu di medsos. Entahlah, mungkin karena memang karena medsos akhirnya menyita waktuku. Dan yah, waktunya aku menyapamu, menyapa dia, mereka, kita. Mungkin lewat tulisan ini. 

Hm, hari ini genap sudah usiaku 25 tahun. Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan untuk bernafas, beraktifitas, menyapa kalian semua. Yah, belakangan ini aku menikmati pekerjaanku. Ummi, masih selalu sakit, kakinya sering kali keram. Aku mengurus Ummi, memasak, juga mengurus adik-adikku yang sudah beranjak remaja. Yah, jadinya pagi hari aku memasak, membersihkan rumah dan lain-lain, dan seabrek kegiatan lainnya. Oh yah tetanggaku juga sedang sakit, jika biasanya jika ada waktu aku akan memilih berkumpul dengan kalian, meng-sms kalian untuk berkumpul, entah itu di rumahku, di perpusda, di rumah baca, atau di,,, kali ini aku lebih memilih menyempatkan diri menjenguk sang tetangga di rumah sakit. Oh ia, Pila, sudah beranjak remaja. Jika biasanya aku mengajakmu, untuk pergi bersama, kini aku bersama Pila, yah, setelah mengajaknya kemana-mana, semoga Pila bisa mendengarkan nasehatku, :)

Di lain sisi aku juga mengerjakan tesis, dan mengajar. Yah, sebagian waktuku akhirnya tersita banyak untuk mengajar setiap kali pulang ke Bone. Karena harus bolak balik ke Makassar, seringkali saya tidak bisa masuk mengajar. Akhirnya jika memiliki waktu beberapa minggu di Bone, aku mengejar ketinggalan. Mahasiswa akan masuk beberapa kali dalam seminggu untuk mengganti pertemuan sebelumnya. Hm, lelah rasanya, jika saja aku harus mengajar dua kelas, seminggu, maka aku harus mengajar minimat empat kali pertemuan, plus memeriksa tugas mereka, juga mempersiapkan mata kuliah tentunya.

Em, tapi aku menikmati semuanya, aku harus lebih banyak berbakti pada orang tua tak selamanya kita bersama orang tua bukan. Mungkin suatu hari kesibukan akan mengepung, apa lagi anak gadis, suatu saat nanti mungkin kita akan dibawa pergi entah ke mana. 

Berfikir, yah kontes muslimah itu, aku juga menyaksikannya. Tapi, beberapa bulan lebih sering di rumah tidak bertemu siapapun kecuali orang tua, keluarga, teman-teman juga tetangga, membuatku semakin banyak berfikir. Kini, aku mencoba memikirkan sisi positif dari segala hal. Sebenarnya kasihan juga melihat kontes muslimah itu, tapi di sisi lain, semoga ada syiar Islam yang terselip di sana bahwa memang menjadi seorang muslimah adalah sebuah kebanggaan. 

Em, sungguh masih banyak yang hendak kuceritakan, tapi mataku sudah mulai berat.

Terimakasih untuk sahabat-sahabatku, kalian selalu di hatiku. Semoga kita akan selalu saling menyapa, lewat doa yang kita sematkan pada sujut-sujud kita, yan akan disampaikan oleh malaikat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Aku yang Tersesat Di Bawah Ribuan Bintang

Aku tak lagi sama Bumi berputar dengan cepat Bocah-bocah yang dulu berlarian saat dikampung Sekarang sudah menjelma menjadi Ibu dan Bapak Aku tak lagi padai menyulam kata Kata-kata indah dari sanubariku tetiba ludes Oleh dinamika kehidupan  Aku berada di bawah puisi bintang-bintang Namun, Tak tahu lagi kubaca puisi dari rasi bintang tidak kulihat lagi jalan pulang Dulu, aku dapat mendengar suara angin Berbuai, bahkan berkirim dan menitipkan pesan padanya Kini, angin hanya menghembuskan hawa panas yang ketus Aku masih di bawah bintang-bintang Berharap menemukan bintang jatuh Untuk mengabulkan permintaanku Aku ingin kembali ke masa dimana  Aku dapat membaca Kemana arah bintang yang membawaku pulang