Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 22, 2011

Gadis Air Mata

Dia : Dasar gadis cengeng. Aku : Akh, kau tidak mengerti. Dia : Akh, aku mengerti semuanya, apa perlunya tetesan bening itu kau keluarkan. Aku… Dia : Akh, tidak usah melakukan pembelaan. Kau memang rapuh. Akui saja. Aku : Yah, kuakui. Puas? Kau tahu aku juga tidak ingin begini. Aku juga tidak ingin menangis, pun didepanmu. Jika aku diberi pilihan aku tidak mau mengangis. Tapi ini bukan soal keinginan ataupun memilih aku harus. Dia : Baiklah, terserah padamu menangislah terus, Aku : Ini bukan alasan pembelaan. Sungguh aku sungguh malu jika menangis, namun apa daya. Yah terserah kau mau bilang aku rapuh. Terserah padamu sajalah. Toh tangisanku kali ini bukan karena nyaliku kecil. Entahlah perasaan itu tiba-tiba datang sedih. Aku tidak bisa menjelaskan kronologisnya, mungkin aku hanya bisa mereka-reka. Aku : Itu mungkin hentakan. Yah, hentakan darinya tak cukup keras. Aku pun punya beribu alasan untuk menyanggah setiap kata yang dilontarkannya. Namun sedi