Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Endeavor...

Aku ingin.... menatap penuh persahabatan tersenyum dengan sepenuh hati Melakukannya dengan ketulusan Mengajak tanpa memaksa Mengucapkan tanpa menyinggung Mencontohkan tanpa menggurui Membenarkan tanpa menghakimi Mengoreksi tanpa menghukumi Menjelaskan dengan nalar, faktual, logis dan tentunya dengan hati...

Jejak kata untuk anakku kelak, . .

Nak, jikalau suatu hari engkau menemukan tulisan ini pasti akan ada tanya yang mendera hatimu, karena di setiap sudut tulisan akan kau temukan sebuah nuansa berbeda Mungkin kau akan berpikir badai apa yang telah terjadi di hatiku saat kau mendapati tulisan dengan nuansa sedih, Lalu kau ingin ingin mencakar orang-orang yang telah mengacaukan hatiku, Ketika kau pindah pada tulisan yang membuatmu seakan-akan melihat rona di pipiku, kau juga akan membayangkan apa yang baru saja kualami, dan ingin terbang ke masa itu bukan Setelah itu kau akan berpikir siapa kau, dia, mereka, sayang, yang dimaksudkan oleh ku saat menulis kata-kata itu Tentu kau ingin berjumpa dengan mereka? Kau pasti akan sibuk merangkai suatu tulisan demi tulisan yang lain untuk mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi pada ibumu Tidak usah bingung nak yah nak, baca saja, aku ingin kau menjadikan kata-kata adalah sahabatmu yang paling dekat.... Sungguh aku Ingin menjadi ibu suatu saat nanti ...

Menulis: Budaya Imajiner Vs Budaya Terputus

Menulis esensinya adalah membangun, merangkai dan melestarikan sejarah. Sejarah apa? Sejarah ilmu pengetahuan, budaya dan seni. Mungkin sebagai orang yang bisa dikatakan baru dalam dunia kepenulisan, terlalu lancang untuk menulis statement tersebut, tetapi kembali pada hak kebebasan. Siapapun bebas mengemukakan pendapat, dan tak seorang pun yang dapat mengintervensinya. Dengan menulis kita kemudian membangun, merangkai, serta mensinergikan ilmu-ilmu yang sudah ada untuk menemukan sebuah gagasan atau inovasi baru dalam sebuah dunia ide secara tertulis. Dengan menulis pun kita dapat melestarikan sejarah dengan kata yang lebih hidup dan berwarna. Menulis, sebuah hal yang menurut banyak orang bukan pekerjaan mudah, dan benar menulis bukanlah pekerjaan mudah. Menulis adalah sebuah budaya yang sangat bernilai. Kemajuan dan moderanitas suatu bangsa dapat ditakar melalui dunia ide yang diunkapkan secara tertulis. Lalu bagaimana dengan budaya menulis saat ini di Indonesia? Jawabannya dapat