Hah... Sekelumit kata itu sungguh serupa kutukan Yang menembus dadaku Membuatku uring- uringan sepanjang jam Kutukan Yang tak akan pernah kulupa Aku kasihan padamu Pada moncong yang begitu mudah menyerapah lalu menyejarah Yang selalu kau asah dengan darah Lalu pada korban2 yang jatuh tak lagi pernah bangkit Akh, sungguh aku tak pernah tega Aku berdoa agar kau panjang umur Saat kau bisa melihat Kutukanmu tidak berlaku padaku Suatu hari aku akan datang lagi Melenyapkan kutukan dari titahmu
Mungkin kita berbeda, tapi yakinlah kita berasal dari sebuah cahaya yang sama, putih...