Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 6, 2019

Lelaki Laut

Lelaki Laut Semakin aku menyelam kedasar semakin aku takjub Ketemukan warna yang mengalihkanku pada pelangi Dan membuatku sadar, kenapa  aku ditakdirkan disisimu Lelaki Lautku, Aku tak menyangka bahwa kau dapat bersabar dalam kekekaranmu Aku sekaligus terpesona dalam kesabaramu tersimpan ketegasan Aku Jatuh cinta Untuk kesekian kalinya Padamu

Aku Merindukanmu

Aku merindukanmu Tapi tak tahu harus bagaimana ku katakan Oh bukan Aku tak ingin mengatakannya Aku takut rindu itu semakin menjadi Karena untuk waktu dekat ini Pertemuan itu masih samar Aku takut ungkapan rindu Akan membuat mata kita akan banjir Air mata Hati kita akan semakin pilu Tanpa bisa berbuat apa-apa Maka disini a ku menghitung hari Kapan aku dapat memandang wajahmu Kapan aku bisa Meredam lukamu Kapan aku mampu Memberi bahagia dalam hatimu Dengan sebuah perjumpaan Aku merindukanmu Sangat Semoga doa-doa terkabul untukmu Saat rindu menjerit-jerit Saat bayangmu terus berada dalam benakku Aku mencintaimu, selalu Ummiku Saat rindu menusuk, aku hanya bisa mengatakannya lewat puisi

Aku Memilih Bersabar

Aku bosan, harus menunggu dan bersabar. Aku kesal, menunggu benalu yang membuatku muak untuk bertemu Aku muak bersabar dengan ketidakbebasanku Aku ingin mengusir benalu Sayangnya, rumah ini belum milikku seutuhnya Aku harus sedikit bersabar Aku menghanguskan semua bakatku Terkurung di dalam rumah yang bukan milikku Di mana aku harus memulai? Aku harus memulai sesuatu hal yang baru Memulai petualanganku Aku tidak bisa hanya diam Aku harus bergerak Melupakan benalu Dan memulai aktivitasku Menganggap benalu tidak pernah ada Sampai dia minggat Sayangnya benalu ini tidak punya rasa malu

Melepaskan

Berhenti beberapa saat, bukan berarti menyerah. Ada saatnya kita melepaskan sesuatu. Saat kita merasa tidak nyaman. Ada baiknya kita pergi, untuk berkontemplasi. Mencoba mengintropeksi kesalahan. Lalu mengasah keteramlilan agar lebih tangguh. Agar kita mampu menahan ketika terlibas. Dunia begitu luas Pergilah ke tempat kau merasa nyaman Lalui hari-harimu dengan bahagia Isi dengan hal yang menyenangkanmu Lepaskan Terima Melangkah Bahagia Buol, 6 Desember 2019 Aku masih saja naif, aku masih saja polos