Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 16, 2011

Kecupan Pahit

Kau datang bersama pagi yang tak mau memancarkan kilaunya ke bumi Kau datang bersama harapan yang menguap bersama embun pagi Sebuah kecupan menerpa keningku, Disebuah warung kopi, Kau datang Pada awalnya diam yang setia Masih saja diam saat kecupan itu terasa hangat Aku terbang sesaat Namun, saat kau berbalik Kurasakan, sebuah kehangatan lain merembes di dadaku Bukan lagi hangat, tapi panas, sakit, sebuah keris bersarang di sana Tapi aku belum mau mati Kucabut lalu kujahit luka-luka itu Membangun dan merajut mimpi yang baru Untukmu.... Makassar, 16 April 2011 Setelah sebuah mimpi menguap