Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Face Invasion

Always, my face will fly to you Then invade your mind and heart You will remember the sweetest even the hardest moment with me And you will laugh, then love Remember how curious you are, when I make a cake However, you should hide the bizarre taste and your face when you in hurried to try the cake Of course you keep smile even laugh, even I know you re acting right? and we will feel just happy, And that's the way of face invasion, And just now your face appear more repeatedly, more and more
Entah siapa yang menanti, Kau ataukah aku Tentang siapa yang berjuang Kau ataukah aku Ternyata kita Dan kau telah membawaku ke sebuah tempat yang jauh Aku hendak kembali Namun bayang telah jauh Di sana Kau mengantarku kembali, memungut kenangan Jarak telah membelah Antarkan aku kembali Lalu kita akan melangkah lagi kembali

Rindu adalah Ramuan yang Membuat kita Makin Kokoh

Akhirnya kau berhasil membuatku menulis, Mer, sudah lama sebenarnya, hendak berbagi kabar. Di mana lagi perjumpaan yang lebih indah selain di dunia kata. Karena benar jarak telah membuat kita tak bisa menghabiskan waktu bersama, bahkan saat aku ataupun kau pergi, tak ada pertemuan perpisahan. Jika mengingatnya rasanya sekak, bukan? Yah, Sesungguhnya, banyak wajah yang ingin kujumpai, banyak kabar yang kunanti, banyak cerita yang ingin kudengar, juga banyak rumah yang ingin kukunjungi. Tapi sayang, terlalu banyak alasan yang akhirnya membuat itu hanya sebuah rencana untuk saat ini. Dan yah, tulisan menjadi sebuah mesin yang dapat mengubah rindu menjadi sebuah ramuan yang membuat hati makin kokoh. Oh yah, hari ini tepat 6 bulan aku menikah dengannya, Ilhamku, Ilham dari Allah :). Banyak cerita yang ingin kubagi, atau anggap saja tulisan ini adalah doa agar kalian semakin termotivasi untuk segera menyempurnakan separuh dien. Sungguh kau tidak usah menghawatirkanku lagi, aku bers

Puisimu Untukku

Kau tak perlu menulis puisi yang menembus awan, karena pada akhirnya aku hanya dapat melihatnya dari jauh saja Kau juga tidak perlu menulis namaku di atas pasir, karena dia akan terhapus kala air laut datang menerjang Kau tak perlu menulis nama kita berudua pada batu, atau pada pohon, apa lagi pada situs sejarah, karena hanya akan merusak pemandangan dan aku akan marah Tak perlu kau menggambar wajahku pada embun yang melekat pada kaca, karena itu akan menguap, lalu menghilang. Tak usah pula kau mengabadikannya lewat lagu, Karena Semua yang kau lakukan sudah cukup memberitahuku, kau akan seperti itu selamanya bukan? Sejak kau telah menyebut namaku lantang saat akad nikah kita Dan saat itu kau telah mengkristalkan sebuah puisi di hatiku dengan ikatan yang paling kokoh. Dan aku akan menanti kisah-kisah kita pada deretan cerita di hati