Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Never ending end....

Everything Have Reason I do... Now, it's the best way for us... Believe It!!! See u.... Someday,, That I never know where and when,

Melukis Pelangi di Baris Hujan

Tentang Hujan yang akhir-akhir ini Tak Pernah Membawa Pelangi Untukku, Aku ingin bertanya pada hujan yang menghambur di pelukan malam Dimanakah dibawanya pelangi, Hingga sore tadi hanya kujumpai jingga sang senja. Lalu kutanya pada bulan yang terbalut awan.. Sama, dia hanya diam. Aku tak berhenti, berlari. Kutanyakan pada gerimis, Dia hanya tersenyum Lalu masih kukejar matahari, Dia menjawab dengan tegas, Tunggu Saja, Tidak, Akan Kulukis sendiri saja...

My Family... Miss U...

Tiada tempat sehangat dalam pelukanmu Sambil mengelus wajahmu yang mulai menua namun masih ada sisa-sisa kecantikan di sana, sungguh malam ini aku ingin merasai dekapan itu ibu sambil kau elus rambutku dengan jari-jarimu Lalu kau menatap mataku dengan penuh cinta ibu, Itulah cinta yang tak bersyarat yang selalu mengalir untukku. Bak matahari yang tidak pernah mengeluh memberikan sinar. Aku tahu setiap sujud panjangmu tak pernah terlewat tanpa penyebutan namaku,l alu setelah itu kau akan bangun dan berbagai ayat di ubun-ubunku. Ibu, hatimu luas, lebih luas dari jagat raya. Aku ingat sewaktu kecil kau memilin jari-jariku, kau bilang agar besar nanti jariku akan lentik. Kau juga mengurut betisku, katanya agar tidak tampak besar. Setiap minggu kau akan menyantani kepalaku dengan kelapa yang kau bakar lalu kau kunyah, setelah itu airnya kau tumpahkan di kepalaku agar rambutku hitam terawat katamu. Lalu ampasnya kau sapukan ke seluruh tubuhku agar kulitku halus dan licin. Ibu aku
aku ingat jarak itu, hanya dipisahkan oleh sebuah tembok. Kini jarak itu pun bertambah seiring waktu, tak pernah terdefenisikan tapi mengandung sebuah makna. Yah, kita berdua mencoba mendefenisikannya mungkin bukan lewat sebuah kata. Bukankah segala sesuatunya menarik bagaikan besi dengan medan magnetnya. Kuat. Tapi tentu saja kita mengerti jarak masing-masing, ketika kau maju maka aku akan mundur, sebaliknya jika aku menatap kau akan menunduk. Bukankah jarak mendefenisikan dirinya sendiri, sehingga kita tak usah berdefenisi. Lalu, aku dan kau yakin masih saling menjaga kesetiaan diantara jarak-jarak yang tak terdefenisi. Bukan kau setia untuk diriku atau aku yang setia untuk dirimu, bukan untuk siapa-siapa untuk kesetiaan kita sendiri, bukankah kita sudah tahu bila tak perlu ada defenisi. Jika kau dan aku mencoba mendefenisikannya maka jarak akan berubah menjadi batas tak berujung. Setiakah kau? tak pernah ada tanya, hanya ada tatapan mata bening yang terlihat di angkasa bahwa kau mas

Awal Tahun yang Menyenangkan: Sebuah Kisah Inspiratif

Persis sama ketika Conan berhasil memecahkan misteri, akan ada sebuah garis putih bercahaya terintas di tengah hitam... Blitzz... sebuah ide muncul, Mungkin sedang di kampus sedang berdiskusi dengan teman Mungkin warung, lalu menunggu makanan Atau mungkin sedang rapat, atau seminar atau di mana saja.. Sebuah tokoh muncul, lalu berkonflik dengan tokoh lainnya membangun sebuah cerita, Para tokoh, bahkan nyaris saling bunuh dalam imajinasi, Akh, pas nyampai di rumah aku akan tulis semua ceritanya, Di lain situasi seorang gadis tengah menulis konflik tokoh-tokoh di sebuah kertas, lalu dia berkhayal seandainya aku punya laptop, pasti tulisanku akan sangat banyak... Beberapa bulan kemudian, gadis itu akhirnya memiliki laptop, Yah, aku ngak bawa laptop... Ups, makanannya datang nulisnya entar aj deh... Dua hal di atas adalah dua hal klasik yang sering di jadikan alasan untuk menunda menulis, termasuk pun diriku,, hehe Ide bisa muncul kapan dan di mana saja, terlambat menuliskannya sebentar