Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Melihat dunia di Mata Inara

Di balik semua kata-kata bijak saya, jujur Pandemi ini hampir membuat saya menjadi tidak waras 😅 Saat sadar mulai mengandung, sekitar bulan Juli 2019 saya mulai membatasi aktifitas saya. Hampir tidak ke mana-mana. Namun, saya juga harus tetap bahagia, bagi orang ekstrovert seperti saya, bertemu dan bercerita dengan orang, menghirup udara di luar adalah sebuah kebahagiaan.  Jadi, walaupun hamil dan membatasi aktivitas saya tetap keluyuran dan melakukan beberapa kegiatan yang saha yakin tidak akan membahayakan dan akan membuat saya bahagia. Namun, setelah pandemi datang, saya nyaris tidak ke mana-mana. Tidak ingin mengambil resiko. Bayi Inara, bayi yang telah kami nanti 5 tahun lamanya, dengan semua drama. Saya harus bersabar.  Apakah saya selalu sabar dan terus waras? Sebenarnya tidak juga. Perasaan mumet, bosan bahkan jengkel kadang datang menghantui. Namun, itu wajar.  Saya mengatasinya dengan banyak-banyak bersyukur. Terlebih saat melihat Inara, menyaksikan semua tumbuh kembangnya.

Kebahagian Istri Sesederhana Kebaikan Kecil dari Suami

Kebahagian Istri Sesederhana Kebaikan Kecil dari Suami Bibirku monyong, mataku melotot, dan sebentar lagi akan keluar butiran bening di sana.🥺 Aku lewat depan TV sambil menyenggol suami. Entah sengaja atau tidak, yang jelas aku kesal padanya.😠 "Lelaki itu paling tidak tau mengerti kemauan wanita. Keluhku dalam hati."😡 Seketika jika marah, perempuan sepertiku akan melupakan hampir semua teori agama tentang bagaimana harusnya menahan marah, terlebih pada suami. Bagaimana harusnya adab terhadap suami.😱 Aku masuk ke kamar, melipat baju sambil masih menggerutu dalam hati. Yah, hanya dalam hati. Buatku mengomel saat marah bukan pilihan baik. Aku takut mengeluarkan perkataan yang menyakitkan hati.  Aku tidak ingin orang lain terluka karena perkataanku, terlebih suami. Maka saat marah, diam itu adalah emas.🤐 Suami lalu menyusul, Mau digorengkan telur? Tawarnya Aku hanya menggeleng. Dia melongos pergi. Tidak lama dia kembali masuk, Mau dibuatkan nasi goreng. Ngak, kat

That Small Hand

Her hand now is big enough to hold her own milk.  Sekarang usiamu sudah delapan Bulan Nak, rasanya baru kemarin mendengar suara tangismu yang pertama. Masih terasa begitu khawatirnya Umma saat usia mu tiga hari, saat itu sepanjang malam kamu menangis karena muntah-muntah dan perut kembung. Masya Allah, Inara anak kuat.  Tidak lupa moment Inara diimunisasi pertama kali, juga ditindik. Oia, moment pergi imunisasi saat usia 3 bulan, dan Umma berikan mpasi dini di usia 5 bulan karena berat Inara tidak bertambah.  Semuanya masih jelas berkelebat di benak Umma.  Moment saat Inara tersenyum pertama kali pada Umma. Membersamai Inara di setiap tumbuh kembang adalah anugrah tak ternilai. Deg-degan karena Inara belum juga bisa tengkurap di usia 5 bulan, dan akhirnya bisa tengkurap di usia 5 setengah bulan, leganya. Usia 7 bulan, Inara sudah bisa duduk. Sayangnya, di usia 8 bulan ini, Inara belum bisa merangkak, kayaknya masih takut, jadinya Inara masih ngesot. Eh merangkak maksudnya.  Saat in Usi

Teach English in A Small Town

illustrate : thrillist.com Teaching English is a very challanging, moreover if you live in a small city. Most of students that I teach didn't have basic english at all, so I should start from a very basic. In my mind, the most worse thing that the environment didn't support them in speaking English, no english environment at all. They speak in bahasa most of the time, even they start to learn english. So their time to practice their English just at the classroom.  The more complicated thing is most of them lack of confidence. They are hesitate to speak English. That is why, as a teacher the role as a motivator is also crusial to help them in order they can brave in speaking English.  Yah, as an Teacher we can not only teach but also we need to motivate our student. It is not enough to show how to speak english properly but we should  make them speak and feel the experience how cool if we be able to speak english. Another think beside teach and motivate, as an englis

Mini Project Kampung Komunitas Ibu Profesional

Alhamdulillah, akhirnya mini project kami telah selesai direncanakan. Kali ini, tugasnya lebih menantang karena bisa dikerjakan secara berkelompok. Tantangannya kami harus menentukan project yang kami suka. Menyatukan ide dari tiga kepala memang tidak mudah. Namun, akhirnya kami berhasil mengerjakannya dan tema yang kami pilih adalah parenting untuk mengadakan webinar agar kita bisa tetap bahagia walaupun harus melewati masa pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir.  Alhamdulillah...

Misi Perahu Kano, IIP

Ini adalah postingan yang terlambat.  Beberapa minggu lalu, saya memiliki begitu banyak deadline, sampai-sampai tidak memiliki kesempatan untuk mencerna tugas di facebook group.  Tentang Institut Ibu Profesional ini, sebenarnya, sejak tahun lalu saya telah mendaftar. Namun sayang, belum berjodoh. Hingga akhirnya, tahun ini saya diberi kesempatan menjadi seorang Ibu dari seorang bayi perempuan cantik. Setelah penantian 5 tahun lamanya. Saya berharap dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang parenting untuk lebih mempersiapkan diri menjadi orang tua. Saat ini, fokus dan karier utama saya adalah menjadi seorang Ibu. Saya ingin melewatinya dengan bahagia. Saya butuh komunitas untuk berbagi semuanya. Semoga IIP ini menjadi wadah yang dapat mengembangkan potensi diri saya untuk menjadi Ibu yang bahagia dan juga bermanfaat. Jika di tengah saya mengalami kesulitan. Saya akan menyemangati diri saya, bahwa proses belajar penuh tantangan dan setelah melewati tantangan, akan ada kebahagiaan y

Misi Petualangan 2, Trancity Harmony

Petualangan 2, Wahana Banana Boat di Trancity Harmoni Peran yang ingin saya lakukan di IIP adalah ingin menjadi mahasiswa, saya ingin segera menyerap ilmu yang ada dan juga dapat memberikan manfaat dengan potensi yang saya miliki Saya tentunya akan sangat bahagia dan berbinar karena saya menyukai tantangan, senang mempelajari ilmu baru dan tentubya berkenalan dengan ibu-ibu bahagia yang inspiratif. Aktifitas yang saya lakukan selama ini sebenarnya sudah sejalan dengan prinsip Coc dan Adab berkomunitas. Salah satunya dengan mengerjakan tugas tepat waktu berusaha untuk terus belajar.  Jika saya melihat warga yang melanggar aturan, saya akan melaporkan pada pengurus yang menurut saya lebih pantas untuk memberi peringatan. Namun, jika saya mengenalnya secara personal, saya akan tabayyun terlebih dahulu kemudian mencari solusi atas hal tersebut. Sekian tugas kali ini, semoga saya bisa mengerjakan tugas-tugas selanjutnya dengan perasaan bahagia. Nb : Saya mengerjakan tugas ini sa

Aliran Rasa 2

Minggu ini, saya  sdikit sibuk sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan fb grup, bahkan untuk sekadar mengintip kegiatan apa yang berjalan di sana. Tapi untunglah, saya masih bisa menyempatkan diri mengisi lembaran tugas yang cukup menantang. Setiap calon  warga diminta untuk membayangkan kontribusinya ke depan untuk komunitas. Saya sendiri belum bisa membayangkan lebih, karena saya ingin mengikuti alur dari komunitas ini. Ingin belajar lebih banyak.  Yah, lembar main 2 ini memang cukup menantang, tapi seru juga. Semoga saya masih konsisten mengikuti babak main selanjutnya. Semangat. #AliranRasa2 #BabakMain2Orientasi #KampungMainKomunitas #KomunitasIbuProfesional ❤

Aliran Rasa : Melalui Babak Main 1

Akhirnya babak main satu di sambut semai kampung komunitas, Ibu profesional sebentar lagi usai. Rasanya nano nano sih, namun tentu saja rasa senang mendominasi.  Dapat mengerjakan tugas di sela-sela tugas domestik dan publik merupakan hal yang menantang. Kita bisa saja punya sejuta alasan untuk tidak mengerjakan. Tapi, hanya butuh satu alasan untuk mengerjakan. Dan saya memilih menjadi Ibu Bahagia dengan mengerjakan tugas ini dengan bahagia pula. Tugas yang dikerjakan di babak main 1 ini adalah tentang potensi diri. Dan tugas ini sungguh sangat membantu saya untuk kenbali mengenali siapa sih saya sesungguhnya, apa potensi saya, juga apa kekurangan saya. Yah, musuh terbesar terkadang berasal dari dalam diri. Jadi, sangat penting untuk mengenal diri kita. Mengetahui hal-hal apa yang membuat kita bersemangat dan berbinar, yah, menggali lebih dalam passion dalam diri kita. Ada lagi yang menarik di babak main 1 ini adalah gelanggang inspirasi. Obrolan sederhana yang dapat membuat energi kem

Membuat Iri jadi Iba

Pernahkah kau merasa iri pada seseorang. Saya pernah iri pada seseorang yang bisa mendapatkan kemauannya hanya dengan mudah dengan hanya pada orang tua. Sedangkan saya, entah kenapa, ada perasaan pantang dalam diri saya untuk meminta pada orang tua, kecuali dalam hal yang benar-benar terpaksa dan saya sangat-sangat membutuhkan. Saya bahkan tidak mengingat, kapan saya terakhir kali meminta bantuan finansial pada orang tua, atau kapan saya pernah meminta dibelikan barang. Hampir tidak pernah. Yah, pernah saya merasa iri, beruntungnya mereka memang memiliki orang tua dengan ekonomi yang cukup, atau mungkin merupakan anak semata wayang sehingga orang tua akan memberikan apa yang mereka inginkan dengan mudah. Namun, belakangan rasa iri itu berubah menjadi rasa iba. Dan saya merasa lebih beruntung. Saya bisa membeli dan memiliki apa yang saya inginkan dengan berusaha lebih giat, karena saya tidak suka bergantung, saya perempuan mandiri. Terus meminta sebenarnya akan membuat harga dir

Sebuah Empati untuk Pasangan

Kita harus mencoba berempati lebih banyak dan sering jika ingin meredakan marah pada pasangan. Kadang, kita merasa berjuang sendiri, menderita sendiri, berperang sendiri. Sebenarnya tidak, ketika kita telah berada dalam sebuah pernikahan, maka sekecil atau sebesar apapun rasa yang kita miliki, baik itu senang, marah, kesal bahagia, sebenarnya hal itu juga dirasakan oleh pasangan kita.  Suami dan istri, perempuan dan laki-laki. Kita adalah mahluk berbeda yang disatukan dalam sebuah pernikahan. Lalu konflik demi konflik terjadi, drama demi drama bermunculan karena berbagai perbedaan tersebut. Dan yang akan membuat semuanya lebih buruk adalah kurangnya empati dan ilmu dalam diri kita. Sebagai wanita, berbagai prasangka muncul dalam hati kita. Merasa pasangan tidak perhatian, merasa pasangan tidak peduli, bahkan yang lebih ekstrim merasa laki-laki adalah mahluk tanpa perasaan. Dengan mudahnya kita menjudge, padahal ilmu telah sampai pada kita bahwa laki-laki memiliki ekspresi yang berbeda

Inara, Mpasi Dini

Inara, Mpasi Dini Mungkin seharusnya saya menyebut Mpafor Dini, karena Inara tidak minum Asi, Inara hanya mau diberi Sufor, jangan tanya kenapa. Intinya sebagai Ibu baru, saya telah melakukan segala hal agar Inara bisa mendapatkan Asi, namun pada akhirnya, saya harus menerima bahwa Inara hanya mau mengonsumsi sufor. Dan ini tentunya akan memberi saya bayak pelajaran. Saya tidak ingin kecewa, jadi walaupun Inara hanya ingin sufor, intinya Alhamdulillah Inara sehat dan kami bahagia. Masuk bulan ke lima, Inara tidak mengalami peningkatan berat badan (BB). Dari umur 4 bulan, dan kini 5 bulan, BB Inara hanya 6 kilo. Sebenarnya, berat 6 kilo di usia 5 bulan bukan hal yang buruk. Hanya saja, BB Inara yang tidak naik tentu saja membuat saya agak worried. Akhirnya saya memutuskan untuk mpasi dini di usia 5 bulan dengan berbagai pertimbangan dan setelah mencari informasi. Idealnya bayi memang diberikan Mpasi di usia 6 bulan, namun ada beberapa kondisi pada bayi sehingga bisa mendapatkan Mpas

Unhas... Saya Ingin Bercerita Panjang

Twibbon ini akhirnya membuat saya kembali mengenang bagaimana perjuangan panjang akhirnya bisa menjadi salah satu mahasiswa di kampus merah ini. Dulu, saat SMA bahkan saya tidak tau jika ada universitas bernama Unhas, bahkan saya tidak begitu tau tentang dunia perkuliahan. Yang saya tau saat itu, saya ingin menjadi guru dan yang paling populer adalah universitas keguruan di Makassar itu, saya tidak ingin sebut nama universitasnya. Sebut saja universitas A. Akhirnya, saya mendaftar A lewat jalur prestasi. Saya ikut dengan keluarga Etta ke Makassar yang konon bekerja sebagai dosen di sana. Kata Ummi, setidaknya ada yang tau saya sehingga jika sekiranya ad yg nilainya sama, saya yang diloloskan (semacam pendekatan, memperkenalkan diri 😁) Saya ingat waktu it sy ikut sama Rosdiana Nawawi ke Makassar ikut sama keluarga Alm. Pt. Dullah, di Makassar sy d titip d rumah Dosen A it yang masih kemanakan Etta. Singkat cerita saya tidak pernah menyangka kalau oknum dosen itu meminta saya harus m

Menjadi Ibu Professional, Menjadi Ibu yang Bahagia

Bersyukur sekali rasanya bisa bergabung dalam foundation Ibu Professional batch 9 ini. Saya sebenarnya tertarik setelah melihat beberapa teman mengikuti komunitas ini, dik Dikpa Lathifah dan Rita Fatimah Fatah, ibu-ibu keren yang bahagia. Namun, karena beberapa hal saya akhirnya baru bisa ikut tahun ini. Persis ketika peran saya sebagai new mommy, bertambah dan tentunya saya butuh ilmu, sharing pengalaman, dan aktualisasi diri agar semakin bersyukur dan mampu menjalani setiap peran dengan baik, bahagia dan professional. Saya sendiri sangat terkesan dengan cara belajar di Ibu Professional ini. Para pengurus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan professional. Untuk tahun ini konsepnya "pasar ilmu" yang menyenangkan dan penuh tantangan. Proses belajarnya bertahap, bahkan dimulai dengan bagaimana harus belajar, bagaimana memilih belanjaan, pokoknya komplit. Sekarang kami berada pada minggu pekan promo, pasar ilmu telah dibuka, berbagai pilihan ilmu tersaj

Tentang Hati dan Bumi yang Rindu

Aku melihat diriku berjalan dengan perut buncitku  Aku di kampung halamanku dan melemparkan senyum ke arah tetanggaku Mereka seakan mengatakan, mereka pikir aku sudah melahirkan Lalu aku sampai di depan rumah, kulihat ada tetangga yang berulang tahun dan membagi-bagikan nasi kuning Adikku Aan dan Pila, telah duduk di kursi disuapi Ibuku, makan nasi kuning dan telur lebur Aku terbangun... Sebuah mimpi, yang berhasil membuatku tiba-tiba merindukan setiap inci kampung halamanku,  Rumahku, rumah tetanggaku, Ibu dan adik-adikku, tetanggaku, teman-temanku, sekolahku,  kenangan-kenangan di Bone Di antara suasana yang tidak menentu, hatiku menjadi kosong Lagi, tersadar bahwa manusia benar-benar tidak ada kuasa tanpa-Nya Bahkan untuk menentukan suasana hati Seharusnya aku bergembira saja, hanya perasaan gembira karena anak yg kami tunggu-tunggu akan segera hadir. Firasatku mengatakan ini adalah minggu-minggu terakhir penantianku Tapi di hatiku, tidak selalu bergembira, ia berganti c

Tentang Virus Corona

Tentang virus corona ini, sungguh kita tertampar berkali-kali,  Manusia sungguh tak ada kuasa Sebaik-baik apapun rencana telah dimatangkan Allah adalah satu-satuhya Zat yang menentukan sebuah perkara Dan manusia hanya bisa bertawakkal Memikirkan baik-baik Memilih dengan hati-hati Setiap keputusan Dan setiap keputusan Memiliki konsekuensinya masing-masing Konon doa bisa mengubah takdir Maka, langkah paling awal hingga akhir adalah perkara doa Mendekatkan diri lagi, Merayu Sang Maha Kuasa Karena kita diperhadapkan dengan keadaan darurat Yang harus kita pilih salah satunya  Lakukanlah amalan terbaik Hindari dosa Lakukan amal Lakukan segalanya... Ya Allah, aku hanya bermohon pada-Mu

kepakan rindu

Aku membaca banyak buku, berharap rindu mengalir bersama setiap bab yang kubaca Namun aku salah, rindu berubah menjadi kepakan sayap sebanyak jumlah huruf yang tak terhingga Setelahnya, aku semakin sering membaca, tidak untuk membunuh rindu. Karena aku tahu setiap kepakannya sampai padamu Melalui doa yang terbang bersama cahaya Yang menerobos masuk kehatimu Saat kau juga sedang belajar, bersujud juga berdoa... Dan ternyata kau jauh lebih rindu kepada ku...

Kalomang Serakah dan Cangkang Palsunya

Kita memang harusnya tetap bersyukur atas apapun kejadian yang menimpa kita. Terlebih jika dihadapkan dengan kegagalan, karena ternyata ada hikmah yang sangat besar dibaliknya. Bersyukur rasanya bertemu kalomang yang cangkangnya indah, walaupun ternyata saya tertipu, cangkang indah itu dia "rebut" paksa dari kalomang lain. Yah benar-benar tertipu dan berhasil diperdayanya. Namun Allah selalu memberi hikmah, kalomang itu merebut sampah kaleng ditanganku, dipikirnya itu adalah cangkang terbaru dan termegah. Dia akhirnya menampakan perangai asli. Persahabatan dan kepercayaanku dia hempaskan begitu saja tanpa arti. Sayangnya sebelum saya sempat memberitahunya bahwa yang dikiranya cangkang hanyalah sampah, telah menimbun dirinya sendiri, membuatnya mati perlahan-lahan. Dan darinyapun saya memetik hikmah, mendapat pelajaran untuk tidak terlalu naif, untuk adil pada diri sendiri. Dan mengikhlaskan dan mensyukuri apapun yang terjadi.