Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Bahasa Ibu

Setiap tetesan bening yg jatuh dipipimu Ibu Mngkn tk dapat sepenuhnya kuhapus Aku akn melakukn apapun agr air mata itu tak tumpah karenaku, kecuali sebuah butiran kebahagiaan Malam ini, hujan jatuh dr langit hatimu Membrsamai keergianku, menjemput risalah sang Maha agung Hujan air mata, karena lukaku Sungguh luka akn selalu ada ibu Dia adalah ujian untuk orng2 beriman Ibu, kau selalu mngganti air mata mnjadi doa Malam ini aku belajar... Berusaha agr tk lagi trluka, krn siapapun Krn katamu Lukaku adalah lukamu Taukah Ibu, air mata ibu adalah air mataku disetiap sujudku Namamu selalu ada Seperti di setiap doa panjangmu yg juga dipenuhi air mata penuh sykur, cinta dan pngharapan.. Malam ini aku kmbali belajar bahasa padamu, seperti biasa Kali ini adalah bahasa memaafkan

Etalase Rindu

Risau mengepung Bingung membadai Bagaimana aku titipkan rindu padamu Bukan karena kita terpisah oleh samudra ketika angin mengabarkan kepergianmu kepulau nun jauh di sana Tidak juga karena kita tak pernah bersua bukankah perjumpaan pada judul-judul buku mengikat simpul tak terputus dimemori? Bukan, tidak, karena memang belum sepantasnya rindu menguap menjumpaimu Kita, terpaut pada hubungan yang entah, Lalu, di mana mesti kutitipkan rindu? Aku, memilih menahannya, di etalase-etalase rindu Pada sujud-sujud panjang Pada doa-doa yang dibawa malaikat sampai padaNya Juga pada gerimis yang jatuh Pada ayat-ayat yang dilantunkan disepertiga malam   Pun pada puisi-puisi yang mungkin tak trbaca Aku masih menunggu, Hingga kau memilih pada sebuah etalase rindu menuju titian pelangi di mana kita bisa bertemu dalam rindu yang menggetarkan Arsy Bone, 13 Desember 2013