Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015
Apakah harus aku menyembunyikan senyum Atau menjahit seluruh wajahku Agar aku diam tanpa ekspresi Atau tiba-tiba berubah menjadi mayat hidup di depanmu Atau aku menjadi boneka robot saja Lalu remotnya kuserahkan padamu Dan silahkan kau memencet remotnya, buat aku tersenyum dan bersedih sesukamu kapanpun kau mau Begitukah? Dan kau berhasil membunuh jiwaku sepenuhnya.
Sejak kapan kau begini Hanya memandangi gelas-gelas kosong Lalu menghitung waktu dan membiarkannya berlalu begitu saja Sejak kapan kau menjadi termenung menunggu Terhenyak dalam diam, melihat matahari tenggelam begitu saja Kertas-kertas kau biarkan berserakan tanpa terjamah Buku-buku menangis kesepian kau membiarkan jarimu membeku Hanya menanti kabar dari seberang Yang datangnya entah Menarilah, lumpuhkan segala lara yang menghadang Jamahlah buku dengan matamu yang tajam Menarilah dengan seluruh jemari dan jiwamu Tuliskanlah kata yang akan terpahat di hati

Kupu-kupu yang Hinggap di Rumahku

Kupu-kupu itu entah sudah berapa lama Aku melihatnya di senin pagi, bukan di taman Tapi ia terperangkap di rumahku, Terperangkap, tapi nyatanya Ia kelihatan menikmati hinggap di palfon rumahku Esoknya kupu-kupu itu ternyata masih betah, dia hinggap di horden Hari berikutnya kulihat Ia terbang melewati pintu dan menemukan kebebasannya Aku tak pernah mengurungnya karena pintu rumahku selalu terbuka. Ia bisa pergi kapan saja Jumat, kutemukan kupu-kupu saat menyapu rumah seperti biasa Kupu-kupu berwarna cokelat tergeletak di depan rak bukuku Kasihan sekali, kupu-kupunya telah mati. Dan aku tersadar itu adalah kupu-kupu yang sama yang kemarin pergi Tak pernah benar-benar pergi, hanya sementara, lalu pulang dan memilih mati di rumahku. Dan akhirnya aku menghitungnya, kurang lima hari lebih sang kupu-kupu hinggap di rumahku Artinya, kupu-kupu itu menghabiskan hampir seluruh masa hidupnya di rumahku Yah, masa hidup kupu-kupu begitu singkat, hanya antara lima sam