Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Buat Aku Tersenyum

Datanglah sayang, dan biarkan ku berbaring Di pelukanmu, walau untuk sejenak Usaplah dahiku, dan ‘kan ku katakan semua [Reff:] Bila ku lelah tetaplah disini, jangan tinggalkan aku sendiri Bila ku marah, biarkan ku bersandar, jangan kau pergi untuk menghindar Rasakan resahku, dan buat aku tersenyum Dengan canda tawamu, walaupun ‘tuk sekejap Kar’na hanya engkaulah, yang sanggup redakan aku Kar’na engkaulah satu-satunya untukku, dan pastikan kita s’lalu bersama Kar’na dirimulah yang sanggup mengerti aku, dalam susah ataupun senang [Bridge:] Dapatkah engkau s’lalu menjaga ku Dan mampukah engkau mempertahankan ku Lagu ini lagu favoritku jaman - jaman SMA dulu , sekarang aku tak lagi banyak menikmati lagu - lagu semenjak Hijrah , tapi ada saat - saat tertentu aku ingin saja mendengarnya . Tapi memang saya lebih menyukai lagu - lagu dulu , Sheila On 7, Elemen , Padi , Gigi dll ... Hm pokoknya lagu2 mereka keren . Tak lekang oleh waktu ... :) Gi

Sebuah Prinsip

Sebuah prinsip, kadang-kadang bertentangan dengan hati, terkadang dengan logika. Tidak jarang, hati bertentangan dengan logika. Tapi buatku, prinsip akan menentukan kapan kita harus memenangkan hati atau logika atau bahkan mampu menyatukan hati dan logika. Prinsip juga tentang merealisasikan janji yang pernah terucap. Tak peduli, sesulit apapun, tak peduli siapapun yang harus kau hadapi, dan seberapa besarpun rintangan yang menghadang. Kecuali yang terucap adalah keterpaksaan, dan saat itu juga sebenarnya kau telah mematahkan prinsipmu. Apa prinsip hidupmu ? Semoga , kita selalu berpegang teguh pada prinsip yang telah dicontohkan Rasulullah SAW pad a kita ... Amiin

Yang Tak Bisa Mencintaimu Lagi

Aku dan waktu telah membeku menyimpan dinginnya luka yang kau seduh Bilamana musim memaksamu membalik kemudi membawamu kembali menggoda kenangan hidup lagi : dongeng kau dan aku sungguh tidak bisa lagi aku menamaimu duka yang dulu hanya bekas hujan pada tanah dam lekas lenyap begitu saja sebagaimana embun di daun atau halimun dan hilang ditelan cahaya Segala tentangmu ingin punah saja tenggelam membawa luka dan duka Aku, di sini, tak bisa menjatuhkan cinta padamu lagi Dan bila akhirnya aku harus jatuh cinta mungkin bukan dirimu yang akan kucintai, melainkan dia Andai waktu bisa mencurahkan segalanya ada hati yang berbisik lirih pesonanya yang terbaik Sebuah puisi pada sehimpun puisi Roman Semesta, Kak Fitrawan Umar,,,

Andai Saja

Pernahkah kau mencoba untuk menghindar dari seseorang, berlari sejauh-jauhnya, menghindari setiap pertemuan, bahkan ingin menghilang dari hidupnya, atau berandai-andai, andai saja kau tidak  pernah kenal dengannya atau bahkan kau berharap tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Tapi semuanya berbeda, semua berada di luar skenariomu. Kau tetap bertemu di koridor, harus mengambil sesuatu darinya, mesti berkomunikasi dengannya dan seluruh semesta menarikmu dalam hidupnya. Entah siapa yang tertarik, dirimu ke dalam hidupnya atau hidupnya ke dalam hidupmu. Atau pernah juga kau begitu ingin berjumpa seseorang, berharap bertemu di toko buku, atau tidak sengaja berpapasan di jalan, atau mungkin kalian akan berteduh pada halte yang sama, menahan kalian dalam hujan. Atau berharap suatu saat akan berjumpa, dan berandai-andai kalau saja dulu kau tidak berpisah dengannya. Tapi ternyata kau tidak lagi pernah bertemu dengannya. Seberapa pun kau sudah mencoba menskenariokannya, itu hanya sekedar