Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Agustus Al-Fatih

Assalamualaikum Agustus... Bagaimana kabarmu, Apakah kau sekarang telah menjadi orang kaya? Hehe Pertanyaan yang lucu untuk memulai sapa bukan? Juga sangat aneh untuk menyapa teman lama yang sudah sangat lama tak berkabar, 6 Januari 2012, tanggal itu yang tertera pada buku yang kau beri untukku Jadi kurang lebihlah 5 tahun Tapi tunggu, saat menikah, aku sempat menghubungimu Tapi saat kau menikah kau tidak menghubungiku Tapi sudahlah, Semalam aku bermimpi tentangmu, Kau mengirimkanku sebuah paket buku yang sangat besar, Besarnya kira-kira seperti buku Muhammad Sang Penggenggam Hujan yang pernah kau pinjam dariku Sampulnya Pink, hard cover, full colour, buku tentang wanita paling beruntung, Ibunda Khadijah RA Dan lucunya seperti biasa, suamiku yang selalu membawakan paket untukku. Paket untukku pasti dikirim ke tempat kerjanya agar lebih mudah ditemukan. Oh yah, saya menduga-duga kisaran harganya pasti mahal... Mungkin itu pertanda, kau sudah kaya... Hehe Lucunya, sep

Perihal Fosil Dinosaurus yang Tersangkut Ditenggorokanmu

Tentang kenangan yang kau ingatkan kembali padaku Persis seperti bocah ingusan yang menuduh temannya mencuri mainannya sembarangan Aku bisa menulis tentang langit semauku Walaupun aku mencintai laut Dan kau tak usah mengira bahwa yang kumaksud adalah langitmu Karena aku menggambarkan langit yang sesungguhnya Kau terlalu naif, seperti banteng yang konon menanduk apa saja yang berwarna merah Aku bisa menulis tentang langit sebanyak yang aku mau Kau tak perlu khawatir karena makna langit yang dulu tak lagi memiliki bekas Seperti keberadaan dinosaurus yang sudah punah Dan kau menemukan fosil yang membuatmu sakit hati, Fosil itu seperti kenangan, namun kau menciumnya lebih menyedihkan dari bangkai Menghantuimu sepanjang pagi hingga malam Membuatmu berteriak dengan suara yang sangat mengerikan Aku dan laut telah menyatu Seperti bayangkan pelangi yang jatuh dipelukannya tanpa ombak Karena dia mampu mengendarainya kemanapun dia mau Kau, rawatlah langitmu, Jangan menjadi awan

Kepada Pemilik Abadi Seluruh Puisiku

Aku tak perlu menulis puisi setiap hari untukmu, Sayang Karena ribuan puisipun tidak akan bisa menggambarkan bahkan separuh dari hatiku untukmu Aku tidak perlu menceritakan apa-apa Karena aku jatuh cinta setiap kali melihatmu, lagi dan seterusnya Juga tak penting untuk memotret setiap apa yang kita lewati Karena setiap momen terlalu indah untuk hanya diabadikan lewat gambar Kamulah kini Sayangku, pemilik abadi seluruh Puisi yang dulu berserakan dan tak bertuan Aku tahu kau tak butuh memamerkan kata-kata mesra untukku Karena keinginanku akan menjelma lewat lakumu, mungkin belum semua Tapi aku Yakin kau selalu berusaha Sayangku. Kau juga tak suka memamerkan gambar yang kadang menipu Karena setiap waktu denganku adalah bahagia yang tanpa rekayasa Kadang kita bertengkar Sayang, tidak saling memahami, bahkan mungkin berburuk sangka, Karena kita bukan malaikat, sama seperti jutaan pasangan lainnya. Lalu kembali tersadar bahwa Allah lah yang telah menyatukan kita Juga siuman,