Langsung ke konten utama

Menjahit Hati

Kekuatan dari mana kalau bukan dariNya
Tiap kali menyaksikan hatimu banjiri oleh darah,
Darah yang losos dari jebolan jahitan yang sudah berkali-kali lepas
Tiap kali ada pemicu walau bukan darinya
Maka memori akan seakan kembali membentuk pisau yang menyayat dan memutus ribuan jahitan yang membujur,.melintang diseluruh hatimu
Kekuatan dari mana? Kalau bukan karenaNya
Bahwa satu2nya kekuatan yang kumiiki adalah kembali membantumu menjahit hatimu yang terkoyak untuk sekian kalinya...
Entah, disujud keberapa hati itu akan selalu kmbali utuh dengan jahitan yang tak terhitung
Dan engkau akan kembali tegak berdiri
Mengarungi kehiduan
Dengan hati yang kembali mulus tanpa bekas
Lalu menyongsong mimpi2 yang kau telah amanahkan padaku
Maka kau tahu, alasanku masih berdiri tegak
Dengan senyum yang terurai
Kekuatan dari mana kalau bukan dariNya
Adalah karena dirimu
Aku membungkus hatiku dengan perban, agar kau tidak pernah tahu.
Darah dihatiku juga menderas.
Sungguh kau tidak perlu tahu, agar aku lebih lapang menantang matahari
Yang akan membuatnya kering kembali
Untuk selanjutnya akan kembali merembeskan darah,
Setiap kali melihat jahitan di hatimu terepas.
Tahukah kau, bahwa hati kita sebenarnya satu...
Karena kekuatan dariNya
Hati kita kembali seperti semula
Dengan benteng kokoh yang kau sebut Iman...



Watampone, 25 Maret 2014

Pernahkah kau menjahit hatimu?
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...