Langsung ke konten utama

Untuk Sebongkah Jiwa yang Telah Kubunuh dalam Jiwaku....

kau menusuk tepat di jantungku...
selamat...
maaf sayang,,, ucapan itu berlaku untukku bukan untukmu...
suatu saat akan ada yang menyesal...
kita berdua...
aku berjanji pada diriku sendiri
aku akan menyesali kenapa aku pernah bersamamu diatas seutas tali yang begitu rapuh denganmu...
dan kau akan menyesali kenapa tidak mencoba bertahan disana.
saat aku memilih jatuh dalam kemenanganku..
kenapa kau tidak menggenggam tanganku erat-erat sehingga aku melangkah sendiri...
tapi sugguh itu keputusan yang terbaik..
keputusan yang ditakdirkan sang Khalik
keputusan yang berada di cahaya setiap doaku malam-malam itu
aku bisa melangkah tanpamu..
bahkan sampai hari ini
ketika jarak antara kau dan aku tidak pernah terpikirkan sebelumnya...
jarak yang tak akan pernah kau temukan ujungnya...
sejak hari ini...
ketika pisau itu kembali menghujam tepat di jantungku..
kau tahu rasanya, bukan lagi sakit..
tapi menggelitik...
sesimpul senyum kemenangan tersinggung dibiirku.
malam ini aku memutuskan menyingkirkanmu secara sempurna...

Komentar

Anonim mengatakan…
Langit tersembunyikan awan kelam,
setiap yang melihatnya, pastilah pandangannya terhalang keterbatasan

langit penuh batas, jika saja temaklumi,maka tak kan ada luka yang menyilam di balik dada.

maafkanlah atas nama langit
setelah hujan, akan hadir pelangi sebagai bias tetes tersembunyi di baliknya

setelah hujan, aroma bumi membangkitkan gairah menanti pelangi
senja masih di ufuknya tersenyum
menanti pelangi, walau pelangi di hariyang lain

langit sore

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...