Ini tentang puisi-puisi, sajak-sajak, kata-kata bermakna ambigu atau apa pun namanya.
Beberapa hari ini, tanpa terencana aku bertemu dengan perempuan-perempuan
Hari ini mata mereka sembab,
Sebelumnya kudapati mereka menceritakan dengan riang puisi-puisi yang kau kirim untuknya
Sebuah puisi dengan tinta merah jambu
Mengundang sejuta desiran lembut
Aku tidak pernah bertanya, mengapa mata indah itu selalu basah
Tapi aku juga perempuan, mata itu memberitahukan semuanya
Kau tahu apa yang terjadi, mereka menceritakan puisi yang sama kepadaku
Ah, perempuan
Kau.... (tersenyum sinis) Aku tahu... dan akhirnya mereka juga tahu
Ah, perempuan
Dan mereka semua memberi maaf
Heran
Ini tentang puisi-puisi
Jika suatu hari kau berniat mengirimkannya padaku
Hanya satu yang kuminta padamu
Simpan saja ia di hatimu sampai nanti puisi itu pantas untukku
Kau tahu, aku belajar dari perempuan-perempuan yang kutemui
Mereka menemukan ribuan puisi dihalaman rumah mereka
Mereka begitu menikmati,
Bagai bunga di musim semi, puisi-puisi itu mengeluarkan wangi semerbak tentang indahnya menanti
Kau boleh berbangga
Bahkan pun bidadari bersedia turun untuk mendengarkannya puisimu
Tapi kami bukan bidadari
Kami hanya tulang rusuk bengkok di akhir zaman
Tak punya apa-apa
Hanya iman yang masih tertancap kokoh di hati kami
Berharap ditemukan
Tapi mereka tetap perempuan
Sampai tiba pada suatu hari
Puisi-puisi itu menjadi beling-beling beracun
Mereka terpenjara
Ada yang mencoba melangkah
Kaki-kaki yang indah itu....
Kau tahu, ada bagian yang terluka, terkoyak dan hancur
Tepat di jantung hati
Mencoba, acuhkan saja puisi-puisi itu
Kita tidak pernah bisa melarang apa-apa
Kita tidak pernah tahu kapan ia datang lagi
Sesekali, mari kita ganti tinta puisi itu dengan warna merah darah
Untuk sebuah debaran kebangkitan
Bukan merah jambu yang selalu mengundang irama yang tidak kita inginkan
Yang jelas, aku selalu ingat pesan Ibu
Sebuah pesan dengan makna sama dari ayat langit,
Kalau dia adalah Lelaki
Bukan puisi yang sampai padamu
Tapi dia akan datang membawa dirinya kerumahmu
Mengikrar janji dihadapan Rabb
Komentar