Langsung ke konten utama

Si Maha dan Sang Siswa

Percaya,
Jika ada kaum waras di tengah negeri yang hampir semuanya gila
Aku  yakin itu Mahasiswa
Jika ada kelompok  yang melek Informasi di mana semuanya hampir buta huruf
Saya yakin salah satunya Mahasiswa
Jika ada Pemuda Idealis di tengah pragmatisme yang menggorogoti
Aku pun masih yakin itu Mahasiswa
Jika ada  Manusia yang benar-benar manusia di tengah Manusia Binatang
Tentu saja itu Mahasiswa
Jika masih ada yang empati di antara semua yang  apatis
Mereka tentu saja Mahasiswa
Jika ada segolongan hamba yang masih percaya dan memperjuangkan hukum Rabb-nya
Pastilah Mereka Mahasiswa

Kecewa
Ketika mahasiswa yang ditunggu sebagai Agen Of Change hanya sibuk membebek pada Dosen
Ketika mahasiswa yang dinanti sebagai Moral Force hanya menjadi badut menyenangkan senior
Ketika mahaisiswa yang katanya Pemengang Estafet Kepemimpinan hanya bisa membodohi yunior

Heran
Ketika mahasiswa yang katanya calon pemimpin tak punya waktu untuk sikat gigi
Ketika mahasiswa yang katanya memperjuangkan rakyat tapi IP-nya tergusur di Nilai Error

Miris
Ketika mahasiswa yang katanya Intelek, buta akan Informasi yang mencekik rakyat
Ketika mahasiswa yang katanya cerdas, membisu mengikuti sistem Jahiliah Modern

Tercengang
Ketika Mahasiswa di ajak aksi, dia lebih setia di bawah ketek sang kekasih
Ketika Mahaisiswa di ajak diskusi, mereka lebih khusyu mendengarkan Musik

Harapan
Ketika ada yang Memperjuangkan Kebenaran dari Langit
Mereka adalah Mahasiswa
Dan itu adalah kamu..

Tulisan ini tercipta atas kekesalan yang bertumpuk atas apatisme Mahasiswa yang masih mengaku mahasiswa, sejumput doa untuk mereka cepat sadar menjadi Mahasiswa Seutuhnya, Dunia Membutuhkan kita

Makassar yang Menghitam dan Mengalir 21 Januari 2012

Komentar

insidewinme mengatakan…
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya