Langsung ke konten utama

Januari dan Kita

Januari kembali menyapa
dan dalam hitungan detik akan kembali pergi...
Sepertimu, yang entah
Di awal januari, aroma kematian dihantar tangisan awan yang menyesak bumi dan hati
Tapi, selalu ada penawar setiap kali mengingat pertemuan kita yang juga berlatar Januari
Pertemuan kata-kata yang menembus lebatnya hujan
Membawa serenade magis di hati kita
Lalu aku mencoba bernegosiasi dengan waktu...
Ini sudah januari keberapa?
Berapa januari aku harus menunggu...
Atau aku terima saja tawaran di februari, maret, april atau mei?
Lalu jika juni, juli, agustus, september dan oktober datang menuntut aku harus bagaimana
Lalu november datang merajuk membawa mimpi indah
Tidak aku sedang tidak menuntut apa-apa
aku masih mengagumi daun yang tak pernah marah jika embun pergi bersama mentari,
karena dia tahu, saat fajar mnyingsing, ksejukan itu akan selalu datang tepat waktu
Aku sedang tidak bertanya apapun, karena jawabannya tidak terdapat di manapun, tapi di hati kita

Dan kuputuskan aku menunggu saja, apa yang telah tertulis di Lauh Mahfuz, seperti katamu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...