Maaf telah membawamu masuk ke jalan -jalan sepi. Jalan yang tak banyak dilalui orang.
Aku melihatmu mulai menemukan titik-titik cahaya di sana, menengadah ke langit dengan tersenyum.
Akh, khawatir sebenarnya meninggalkanmu sendiri di sana, dengan iman yang masih prematur.
Maaf tak mampu menemanimu melewati segala. Ini memang jalan yang sepi. Bahkan saat kau mulai mencoba memakai pakaian takwa, orang pertama yang mungkin mengolokmu adalah keluarga
Lalu di kampus kau pasti akan bertemu dengan nada-nada satire akan sikap dan pemikiranmu yang mulai berbeda
Dan karena perubahan sikapmu oleh ilmu yang telah terinternalisasi, kau akan berada ke subuah dunia baru, meninggalkan atau ditinggalkan oleh komunitasmu.
Yah, aku tahu semuanya berat. Terimakasih telah bersedia menemaniku menanggung beban ini
Beban yang tidak mampu ditanggung bahkan oleh langit, bumi dan gunung sekalipun. Tapi apakah jalan ini benar-benar sunyi?
Karena akan ada kebahagian yang selalu menelusup perlahan ke hati, mengetahui kita tak sendiri
Di ujung sana ada ukhuwah yang indah menanti
Ada cinta Allah yang abadi
Ada kasih sayang Rasulullah yang tak bertepi
Juga ada syurga menanti
Semoga kau tetap di sana, menemaniku melewati jalan-jalan sepi
Mngacuhkan semua silau dunia
Lalu kita akan melangkah, bersicepat dengan waktu Menawarkan cinta pada jalan-jalan sepi
Menjemput cahaya...
Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak
Komentar