Bosan aku dengan perang dingin yang belum jua berakhir
Rasanya seperti teriris
Kala nyatanya jabatan tangan kita hari itu hanya sekedar formalitas
Namun hati kita masih menyulut bara
Akh, siapakah yang mampu memisahkn akar dari pohonnya kecuali dia akan melihat kita mati perlahan-lahan
Oleh pisah yang bukan karenaku juga karenamu
Sampai ketika kita menangis meraung-raung dalam diam akibat rindu yang disumbat dendam dan gengsi
Yang meracuni diri
Aku akan berlari melawan waktu meraih maaf yang sudah lama kau berikan sebenarnya
Dan saat pertikaian ini terjadi,
Aku menjadi paham betapa cintamu yang sangat besar terkadang membuatmu tak berpikir logis.
Maka semoga Allah masih memberi waktu
Dalam sebuah perdamaian yang akan membuat penduduk bumi menagis dalam haru
Bahwa cinta kita tidak akan pernah terpisah lagi setelah ini
Pun suatu hari saat aku pergi, dalam pelukan Imamku nantinya
Kau, akan berdiri dengan cinta yang semakin berlipat,
Semoga, aku masih memiliki waktu agar mampu menjelaskan, bahwa kematiaanku saat itu adalah manifestasi Cinta yang tak terbaca olehmu...
Semoga kita sudah kembali dengan cinta yang utuh tanpa prasangka, pada saatnya nanti
Saat kau menuntunku bersamanya dalam bahtera menuju padaNya.
Komentar
aku pernah mengalami ini.
sama persis, namun bedanya jabat itu tak ada sebab dia tak ada dihadapanku.
maka mari kita berdamai dengan diri kita terlebih dahulu.
:)