Aku.
Tak pernah lagi mengusir rindu
Menghirup nafas, membiarkn rindu menelusup ke dada
Menikmatinya diam-diam
Sambil mengigat-Nya
Dan masih ada ingatan yang menjaring wajahmu
Di antara desah nafas
Aku tak perlu mengusir rindu
Biarkan dia menjelajah
Di tempat yang semestinya
Sungguh tak perlu mengusirnya
Bisa-bisa dia berubah ganas menjadi badai
Bukankah rindu telah kau takar
Agar angin yang mengingatkanmu pada-Nya
Betapa indah segala cipta-Nya
Biar rindu menjadi angin sepoi
Yang akan menawarkan sejuk di hati
Saat melihat ideologi terinjak-injak.
Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak
Komentar