Langsung ke konten utama

Mendesak Rasa

Kau bagai malam
Pekat
Tak tertebak
Kadang membawa damai
Kadang menghadiahkan gigil

Bukankah aksara telah menjelaskan segala
Di helai-helai buku yang termakan rayap
Tentang jalan yang seharusnya telah kau pilih

Kau bagai siang
Kadang memberi hidup
Kadang membakar
Kadang aku lelah menunggu fajar
Apakah nanti kau akan sampai pada cahaya

Haruskah aku mengemis cinta
Lalu mengumumkan rindu pada semesta
Akan hadirmu

Sultan Al-Fatih
Tak inginkah kau menjadi salah satu prajuritnya
Ummu Sulaim
Tak inginkah kau menjejaki langkahnya
Yang menunggangi kuda-kuda
Mengasah pedang
Mengharap Mahar Keimanan
Menghiasi kecantikan

Allah
Rasulullah
Saat kau mengucap nama-Nya
Ada getaran yang Dasyat
Ada cinta membuncah

Ikutlah ke dalam barisan
Di mana nada-nada cinta
Bersenandung dalam lantunan ayat Suci
Mengeluarkan gelap menuju terang
Bahkan senja, pelangi, bintang, matahari dan semua benda yang kau kagumi
Akan tunduk padamu atas kehendak-Nya

Lalu katakan apa yang kau tunggu
Maka biarlah doa2 bersemayam di Nirwana
Mengiba pada Rabb
Akan hadirmu
Katakan, kapan kau akan di sini?


Makassar, 27 Maret 2014
saat penat menyerang dan kau tiba2 menghilang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...