Langsung ke konten utama

Meretas Beda



Selalu akan ada kesabaran yang bertahta di dadaku
setiap kali kau menepiskan separuh isi batok kepalaku ke sudut ruangan
tapi taukah kau, ada air mata yang menggenang di sana?

Maaf, karena terkadang dadamu tersulut emosi atas fakta-fakta yang kulemparkan
juga ketakutan-ketakutan yang membelengguku
dan tentang pengertianmu akan kristal-kristal yang telah menghujam di hatiku, terimakasih

Bukankah kita sedang belajar,
memerangkap ego pada bulir-bulir tasbih...
mengeja perbedaan dalam sujud panjang

Karena aku bukan hanya aku
dan kau bukan hanya kau
ada kau, aku, kita dan mereka

Yah, karena dalam perdebatan tersimpan kekaguman
dalam keangkuhan tertambat kerinduan
juga dalam kemarahan terpendam cinta

Dan kita telah memutuskan akan berjalan bersama
pada titian jembatan di sisi berbeda
berpegangan tangan, saling menyeimbangkan
takut salah satu di antara kita jatuh...

Kita, meretas beda, menuju jalan yang satu pada-Nya



Komentar

Unknown mengatakan…
uhuk....uhuk.....

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...