Langsung ke konten utama

Wasiat untuk Anakku Kelak



Nak, Berhati-hatilah...
Perasaan seseorang berbeda dengan benda yang selalu bisa kau tes kemampuannya kapanpun kau mau. Hati itu bisa terluka Nak, dan jika kau telah membuat gores padanya dia akan terus ada, membekas. Jika suatu saat kau bertemu orang yang tepat. Yakinlah, tak ada seorangpun yang sempurna. Tapi Nak, Ibumu ini tak percaya pada cinta tak bersyarat. Semua cinta haruslah bersyarat. Cinta itu selalu berevolusi, cinta itu menggerakkan. Cinta itu mengubah. Orang yang tepat itu bukanlah seseorang yang sempurna, tapi seseorang yang mau berubah dan bisa mengubah kekurangan-kekurangan menjadi kekuatan untuk menjadi lebih baik dan mengantarkan pada cinta sesunguhnya. 

Nak, biar kuberitahu sebuah rahasia...
Setiap orang punya kekurangan tapi tidak kelemahan. Nak, ada orang yang tidak memiliki kelemahan, jadi tak usah kau bersusah-susah mencari titik terlemah darinya untuk dapat menguasainya. Karena nak, semakin kau menggali kelemahannya, yakinlah kau hanya akan menemukan kelemahanmu sendiri. Nak, kau tidak perlu takut untuk ditinggalkan, cukup perkuatlah alasannya, yakinkanlah bahwa kau memang pantas untuk dipertahankan. Tunjukkan kesungguhanmu, tunjukkan kemampuanmu. Karena, ada orang-orang yang tidak takut pada apapun. Mereka hanya takut kepada Allah. Dan orang-orang yang takut hanya pada Allah, tidak akan punya kelemahan. Bahkan ketika kau rebut segala sesuatu dari-Nya. Mereka adalah orang-orang yang yakin bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pemberi sekenario. Oh yah, apakah kau percaya mereka benar-benar tidak memiliki kelemahan? Baiklah, akan kuberitahukan padamu nak. Kelemahan mereka adalah ketika iman mereka sedang goyah, karena sesungguhnya mereka manusia biasa. Nak, jadilah kau orang yang takut hanya kepada Allah. 

Nak, taukah kau bahwa sesungguhnya kami telah mendidikmu 25 tahun sebelum kau dilahirkan ke dunia ini. Dan aku selalu yakin Allah akan mengirimkan orang yang tepat untuk kau panggil ayah kelak.  
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675)

Watampone, 16 Juli 2014


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya