Langsung ke konten utama

Selimuti Hatiku

Aku ingin melupakan kekecewaan
Agar benih-benih benci mati sebelum berkembang
Aku ingin membunuh harga diri
Yang membuatku eggan untuk merunduk
Ingin kuruntuhkan jarak di antara hati kita,
Agar aku bisa mengungkap segala

Sejatinya aku yang harus mengerti
Bahwa dirimu bukan kau yang dulu
Rindu ini sebenarnya mendesak-desak
Menyisakan hujan yang tak pernah reda
Namun hatiku masih berupa karang
Terlalu lama terombang-ambing atas kesakitan-kesakitan yang kau ciptakan
Aku hampir menjadi pesakitan,
Tapi pad-Nya selalu kulabuhkan harapan

Aku ingin hatiku berubah menjadi kapas
Agar ia dapat terbang dengan mudah ke arahmu
Dan aku bisa mendekapmu seperti seharusnya
Sebelum aku pergi,

Aku ingin bersandar di bahumu, mengungkapkan segala gundah
Membayar rindu...
Tapi bagaimana bisa
Sedangkan genderang perang di ujung lidahmu membuat aku selalu menjadi karang
Aku mohon ajari hatiku menjadi kapas...

Aku merindukan kau yang dulu, kau yang saat itu belum lupa ingatan.

Komentar

Unknown mengatakan…
Aku percaya pada senja, aku percaya pada pelangi.

Aku bukan takut untuk berjanji, namun berusaha keluar dari gelisah lama
Menuju padamu adalah yg benar
Dirimu kini ku Nomor satukan.

Maaf jika pusiku akhir2 ini lemah dalam memeluk hatimu.

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...