Selain pada-Nya,
Hanya padamu kukabarkan, bagaimana keadaan jantung hatiku
Bahwa ia telah berlubang menganga....
Sekarang tidak hanya pada satu kutub, tapi dua
Hanya padamu dapat kuungkapkan rasa kehilangan yang menderas dari kedua bilik Jantung hatiku yang terkoyak
Tentang langitku yang telah dicuri... Apa yang lebih perih?
Tak ada, saat Langitmu dicuri semua gelap...
Kehidupan akan berakhir...
Langit pertamaku, dia telah menjelma badai, petir dan guntur bersahut-sahutan. Membuatku hangus. Aku jengah, terkadang ingin berlari lalu berharap hilang,
Tapi ingatan tentang bumi yang membutuhkanku menjadi semangat hidupku...
Dan maaf dan harapan masih terus ada...
Toh aku masih ada langit yang lain, yang selalu ada, menemaniku
Tapi kemarin, kudengar kabar badai telah datang lagi...
Hendak merebut langitku yang kedua.
Hatiku telah dihinggapi lubang menganga...
Tidak, aku belum kehilangan langitku yang kedua, aku akan mempertahankannya...
Tapi sungguh Jantung hatiku, telah mengalami cacat permanen, berupa kekecewaan yang mengundang segala bentuk perih yang paling perih, dan hanya padamu kuungkapkan semua.
Saat kedua langitku menghianatiku, Dia yang Maha Agung datang menawarkan langit yang teduh untukku, itu kamu, Langit... Ku..
Kau tak bisa menawar sakit hati, tapi mampu menawarkan sebuah perlindungan baru yang Indah
Kau menawarkan menjadi langit di malam-malamku,
Lalu ia menjadi doa yang terus mengepul di Arsy dalam sujud-sujud panjangku
Telah kuhempaskan nama-nama lain yang mencoba mengusik fikirku,
Aku memilihmu, seperti kau memilihku.
Terimakasih telah menemukanku di antara ribuan bunga yang merekah.
Aku, tak akan membiarkanmu tercuri.
Tapi, pengalaman membuatku memikirkan kemungkinan terburuk.
Jika kau menaungi bumi yang lain, maka kau akan menambah lubang di Jantung hatiku, tepat ditengahnya dan lubang ketiga akan membuat kehidupanku berakhir, aku lenyap.
Aku memohon pada-Nya, menyebut namamu seorang, semoga kau adalah langit yang tercipta untukku.
Jadikan aku bumimu yang tunggal seperti katamu, dan akan kuserahkan semua pengabdianku padamu, kuhadirkan sejuta Pelangi yang akan menghiasi hidup kita.
Pada suatu ketika yang selalu kita nantikan...
Untukmu Langit,
01.08.2014 02.30
Saat terbangun dari mimpi buruk
Komentar