Aku dan waktu telah membeku
menyimpan dinginnya luka yang kau seduh
Bilamana musim memaksamu membalik kemudi
membawamu kembali
menggoda kenangan hidup lagi
: dongeng kau dan aku
sungguh tidak bisa lagi
aku menamaimu duka yang dulu
hanya bekas hujan pada tanah
dam lekas lenyap begitu saja
sebagaimana embun di daun
atau halimun
dan hilang ditelan cahaya
Segala tentangmu ingin punah saja
tenggelam membawa luka dan duka
Aku, di sini,
tak bisa menjatuhkan cinta padamu lagi
Dan bila akhirnya aku harus jatuh cinta
mungkin bukan dirimu yang
akan kucintai, melainkan dia
Andai waktu bisa mencurahkan segalanya
ada hati yang berbisik lirih
pesonanya yang terbaik
Sebuah puisi pada sehimpun puisi Roman Semesta, Kak Fitrawan Umar,,,
menyimpan dinginnya luka yang kau seduh
Bilamana musim memaksamu membalik kemudi
membawamu kembali
menggoda kenangan hidup lagi
: dongeng kau dan aku
sungguh tidak bisa lagi
aku menamaimu duka yang dulu
hanya bekas hujan pada tanah
dam lekas lenyap begitu saja
sebagaimana embun di daun
atau halimun
dan hilang ditelan cahaya
Segala tentangmu ingin punah saja
tenggelam membawa luka dan duka
Aku, di sini,
tak bisa menjatuhkan cinta padamu lagi
Dan bila akhirnya aku harus jatuh cinta
mungkin bukan dirimu yang
akan kucintai, melainkan dia
Andai waktu bisa mencurahkan segalanya
ada hati yang berbisik lirih
pesonanya yang terbaik
Sebuah puisi pada sehimpun puisi Roman Semesta, Kak Fitrawan Umar,,,
Komentar