Langsung ke konten utama

Masalah, Mari Kusambut Dirimu



Hm, memang hidup tidak semulus yang kau lihat dipermukaan. Memang ada orang-orang yang hidupnya terlihat bergitu indah. Agama bagus, karier bersinar, prestasi gemilang, jodoh enteng, keluarga harmonis. Wuih, ternyata tak seindah dan selancar yang kita bayangkan. Mereka mati-matian dan akhirnya mampu bersahabat dengan masalah-masalah yang datang. Menghadapi "sang masalah" tergantung bagaimana persepsi, ilmu dan juga pengalaman. Mereka telah melalui pasang-surut kehidupan. Hanya saja mungkin kita hanya melihat permukaannya. Kemudian kita serta merta cemburu, menyalahkan Allah atau takdir. Semoga tidak. Dan ilmu yang paling jitu adalah dekat dengan Allah, karena "Barang siapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya" (Q.S. Muhammad :7)

Yah, masalah yang dihadapi setiap orang berbeda, sesuai dengan kesanggupan manusia, karena Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya sesuai dalam firman Allah yaitu: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Al-Baqoroh: 286). Beberapa di antara kita, mungkin jodohnya enteng, tapi kok mencari pekerjaan susahnya minta ampun, sebaliknya ada yang karirnya melaju tanpa hambatan, eh jodohnya malah tersendat-sendat. Ada-ada saja masalah yang datang. Ada yang lebih parah dua-duanya tak kunjung datang. Ada yang berusaha berjuang melawan penyakitnya, ada yang memiliki masalah keluarga, juga masalah ekonomi. Dan beragam masalah yang meinpa musibah, tapi yakinkah itu masalah? Mungkin itu hadiah... :D

Apapun masalah kita, serahkanlah semuanya pada Allah, hanya padanya kita memohon dan meminta. Jadi jika masalah datang, sebagai hambanya yang beriman kita benar-benar harus percaya bahwa badai akan berlalu, akan ada pelangi setelah hujan usai. Yah, walaupun kata teman-teman badainya memporak-porandakan semua, membuat kita berputar-putar. Tapi yakinlah ada hikmah yang tersembunyi karena kita telah dijanjikan oleh-Nya Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam-Nasrah: 5-6).

Tetap semangat dan Tersenyumlah, Allah always be with you

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da