Langsung ke konten utama

Untuk sahabat

Untuk beberapa kenangan aku agak pelit berbagi. Hanya ingin menikmatinya sendiri. Tapi hari-hari itu adalah satu hari-hari termanis yang pernah kita miliki.
Apakah aku kesepian tanpamu, memang.
Namun, setelah kuboyong buku-bukuku bersamaku, rasanya semua menjadi jauh lebih baik.
Beberapa buku akan kubaca ulang, lalu kenangan kita berpendar bermunculan bagai kunang-kunang di tengah pekat malam. Skrip tentang diskusi-diskusi kita, bagai tertulis jelas pada lembaran papyrus.
Kau tak akan pernah terganti oleh apapun dan siapapun jua. Namun kita harus menjalani takdir masing-masing, berjuang di tempat yang memang di sanalah kita semestinya berada.
Namun dengan buku dan tulisan kita selalu berjumpa menuntaskan rindu yang tak pernah usai.
Akh, kau benar December akan segera berlalu, harapanku tak banyak, aku berharap imanku akan lebih kuat untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Semoga Allah senantiasa menjaga kita, menunjukkan kita jalan cahaya yang selalu kita cari.
Desember tahun lalu, kita masih bersama bercerita tentang segala, tanpa pernah berpikir, kebersamaan raga ternyata begitu singkat. Dan tak pernah ada ucapan perpisahan, karena kita merasa masih bersama.
Yah, rumah akan selalu menjadi tempat yang paling nyaman, terlebih untuk perempuan bukan. Bahkan, karena terlalu nyaman di rumah, aku bahkan belum tahu di mana letak perpustakaan di sini, bahkan setelah enam bulan lebih. Tapi, karena kau memaksaku akan ada yang terpaksa menemaniku, mengunjungi perpustakaan. :)
Kau tetaplah riang dan buat dunia tertawa, jangan selalu berpura-pura kuat, temukan seseorang untuk menjagamu.
Kau tetaplah sabar, namun jangan terlalu datar, aku selalu berdoa Dear, semoga aku segera mendapat kabar bahagia.
Kau, tetaplah berjuang dan bermimpi, suatu saat mimpi-mimpi kita akan menjadi nyata.
Kau tetaplah keren, wujudkan hal-hal keren yang ada dikepalamu, sebelum armagedom.  Eh
Kau, tetaplah teguh dan kuat melebihi batu karang, buat aku kembali bergidik dan malu karena aku tak bisa seteguh dirimu.
Kau, tetaplah belajar, setelah kita dewasa, nyatanya tak ada lagi debat, semua mengalir menjadi diskusi.
Kau, sosok misterius yang kukagumi, tetaplah menjadi dirimu yang menyayangi dan msnghawatirkan semua orang.
Uhibukifillah, siapapun yang beruntung lebih dahulu mendiami firdaus, sebutlah namaku agar kita akhkirnya akan bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya