Langsung ke konten utama

Yang Tertinggal Setelah Pertengkaran

Buatku pertengkaran dalam rumah tangga adalah suatu hal yang harus terjadi. Setiap rumah tangga pasti mengalaminya. Bagaimana tidak, kita harus menyatukan dua kepala yang berbeda, baik latar belakang, pendidikan, konunitas, hobby, dan lainnya. Semua perbedaan itu tentu saja mempengaruhi pandangan kita terhadap sesuatu, dan cara kita menyelesaikan masalah. Jadi pertengkaran adalah hal yang sangat wajar. Dan sayangnya tidak sedikit pasangan yang akhirnya memutuskan untuk berpisah karena ketidakcocokan dan pertengkaran tanpa henti.

Namun sekali lagi, pertengkaran adalah hal yang sangat wajar terjadi, namun bukan berarti pertengkaran selalu berakibat negatif, semua tergantung cara kita menyikapinya. Bahkan, ada hal-hal positif yang bisa kita dapatkan setelah berselisih paham. 

Pertama, kita jadi tahu perasaan dan pemikiran pasangan kita. Biasanya saat bertengkar semua uneg-uneg yang terpendam akhirnya keluar, hal ini baik, karena masalah terbesar dalam rumah tangga bukan karena rasa cinta yang hilang atau berkurang. Masalah terbesarnya adalah kesalahpahaman yang disebabkan oleh perbedaan cara berpikir antara perempuan dan laki-laki.  

Kedua, agar pertengkaran dapat mereda kita harus mampu menghilangkan sifat egois, karena saat pertengkaran terjadi, kita harus mau mendengarkan pasangan, walaupun merasa yang paling benar. Hal ini akan membuat rasa egois kita menjadi luntur.

Ketiga, Setelah mendengarkan alasan pasangan, harusnya kita berlapang dada, jikalau hal yang kita permasalahkan adalah kekurangan pasangan, selama hal itu masih bisa dimaklumi, baiknya kita dapat menerimanya dengan ikhlas. Tetaplah mencintainya, menerimanya, bisa jadi saat kita ternyata telah ikhlas dengan kekurangannya, diam-diam dia berubah untuk kita.

Keempat, setelah ketegangan terjadi, maka cepatlah meminta maaf, tidak ada gunanya mempertahankan pertengkaran. Hal itu hanya akan membawa aura negatif yang akan membuat dunia kita menjadi sempit. Karena bagaimanapun ketenangan adalah hal yang dibutuhkan bersama pasangan.

Kelima, berubahlah, berusahalah untuk mengikuti kemauan pasangan, menaati suami, menuruti istri, selama hal itu adalah untuk kebaikan. Bukankah cinta menerlukan pengorbanan. Bukankah cinta adalah memberi.

Keenam, biasanya setelah pertengkaran, hubungan akan menjadi semakin mesra. Bagaimana tidak, setelah mungkin berhari-hari terjadi perang dingin, kurang komunikasi, rindu tapi malu. Akhirnya semua usai, dan rindu yang terhalau oleh marah dan gengsi dapat segera dituntaskan.

Ketujuh, sebagai sarana mendekatkan diri. Sebenarnya disituasi apapun kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah. Namun, begitulah manusia saat terdesak, maka doa-doa akan semakin panjang. Ketika mengalami masalah dengan pasangan, adukanlah pada Sang Maha Pengatur, Maha Pemilik Hati, berodalah padanya agar hati pasangan diluluhkan, dan hati kita semakin dipautkan dalam cinta-Nya. Ingatlah selalu tujuan pernikahan adalah untuk memperoleh ridho-Nya.

Jadi, sungguh pertengkaran dalam rumah tangga kadang-kadang diperlukan. Namun jangan terlalu sering, dan sebaiknya dihindari, Karena tentu berkasih sayang jauh lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya