Tentang kenangan yang kau ingatkan kembali padaku
Persis seperti bocah ingusan yang menuduh temannya mencuri mainannya sembarangan
Aku bisa menulis tentang langit semauku
Walaupun aku mencintai laut
Dan kau tak usah mengira bahwa yang kumaksud adalah langitmu
Karena aku menggambarkan langit yang sesungguhnya
Kau terlalu naif, seperti banteng yang konon menanduk apa saja yang berwarna merah
Aku bisa menulis tentang langit sebanyak yang aku mau
Kau tak perlu khawatir karena makna langit yang dulu tak lagi memiliki bekas
Seperti keberadaan dinosaurus yang sudah punah
Dan kau menemukan fosil yang membuatmu sakit hati,
Fosil itu seperti kenangan, namun kau menciumnya lebih menyedihkan dari bangkai
Menghantuimu sepanjang pagi hingga malam
Membuatmu berteriak dengan suara yang sangat mengerikan
Aku dan laut telah menyatu
Seperti bayangkan pelangi yang jatuh dipelukannya tanpa ombak
Karena dia mampu mengendarainya kemanapun dia mau
Kau, rawatlah langitmu,
Jangan menjadi awan hitam yang hanya melemparkan petir keseluruh penjuru, membabi buta
Jadilah awan yang setia, agar langitmu menjadi tenang
Karena aku tak bisa berhenti menulis tentang langit, hanya karena tuduhanmu yang mengada-ada
Tentang kenangan yang kau ingatkan padaku
Berhentilah berimajinasi
Tidak semua cerita yang kau dengar semanis dan seindah tulisanku
Ciptakan kenangan yang indah dengannya
Melebihi tulisan-tulisanku
Agar ia hanya bernafas untuk namamu
Aku kasihan juga resah, jadi memberimu sapu tangan
Agar kau mampu menyeka igusmu yang keluar tanpa air mata
Agar tidak mengotori orang lain
Bahkan langitmu sendiri
Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah. Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk . Da
Komentar