Langsung ke konten utama

Pada Akhirnya

Aku memandang bayang-bayang yang bukan dirimu
Berdiri merasa bersalah memandang diriku yang telah berlalu dihadapanmu
Aku bergeming, namun menlanjutkan perjalanan tanpamu

Aku akan merasakan hampa, sedih sendiri sakit
Pun dirimu
Tapi masing-masing kita akan kuat menatap masa depan
Kau tanpaku, atau aku tanpamu, adalah rasa sakit yang tidak akan menghentikan langkah-langkah kita...

Kau dengannya yang menampakkan bunga
Aku dengannya yang entah
Akankah?

Horizon masih jauh terbentang seperti biasa
Aku akan berhenti memeluk bulan
Sepertimu, mencipta jarak
Menghadirkan canda yang tidak penting

Kita akan menua dengan kenangan
Juga tentang kabar yang kita lacak dari dunia maya

Akankah seperti itu

Ada kalanya waktu akan berhenti, pun detak hatiku padamu

Maaf

Komentar

Unknown mengatakan…
Bersabarlah

Postingan populer dari blog ini

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...

Belajar dari Palayanan Kesehatan Makassar, Menebar Inspirasi dan Manfaat Bersama Astra

Bagi kami sekeluarga berobat ke dokter dan dirawat inap di rumah sakit adalah pilihan terakhir. Ibu saya pernah mengalami trauma pasca kematian adik saya. Usianya baru tiga bulan saat itu, Amal, nama almarhum demam   tinggi dan sangat rewel, situasi   yang tidak biasa karena biasanya Almarhum adalah bayi yang tidak rewel. Saat itu, Ibu akhirnya memutuskan untuk membawa adik saya ke rumah sakit, setelah dirawat inap tiga hari. Amal meninggal. Saya lupa apa penyebab kematiannya, usia saya saat itu masih tiga tahun, tapi konon saat itu adik saya mengalami mal praktek. Selepas kejadian tersebut, Ibu akhirnya sangat trauma. Bahkan saat saya sakit tipes, hampir satu bulan lamanya saya bedrest di rumah, ibu tidak ingin saya dirawat di rumah sakit.  Mungkin kasus tentang adik saya tersebut hanya satu di antara ratusan kasus yang terjadi, sebagian diketahui oleh publik sebagian lagi hanya menjadi cerita yang tidak tersampaikan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu fa...

Sebuah Perjalanan

 Kini aku berada pada keadaan yang entah apa aku harus menyebutnya. Terjebak, atau sedang mengusahakan mimpi. Aku ingin keluar dari sini, tapi aku harus tetap memberanikan diri. Aku harus mencari cara untuk memutuskan apa yang aku inginkan. Aku harus menjadi berani. Tapi, apakah aku cukup siap untuk terjatuh? Namun mimpi yang tinggi memang mengharuskan kita untuk jatuh terlebih dahulu bukan, untuk menerima suatu yang besar, kita memang harus mengorbankan banyak hal. Saat ini aku sangat takut. Namun, aku tahu, mundur bukan pilihan yang baik. Aku harus tetap melangkah. Sesuatu yang baik, pasti akan datang. Yang berlalu, biarlah berlalu, tak perlu kita berpikir terlalu jauh untuk melangkah. Kita harus berusaha sungguh-sungguh.  Kita tidak akan tahu di mana ujung jalan, jika tidak melangkah hingga akhir.  Hidup hanya sekali, selama itu baik dan ada harapan, maka melangkahlah...