Langsung ke konten utama

Keajaiban Itu Bermula dari "Rumah" Part 1


Terkadang, seorang istri karena sedang mengejar karier dan aktualisasi diri, akhirnya lalai mengerjakan ranah domestik sebagai ibu runah tangga. Harus diakui, pekerjaan di ranah publik merupakan sesuatu hal yang cukup menyilaukan bagi seorang ibu rumah tangga. Rasa-rasanya, ranah domestik menyita bayak hal, termsuk eksistensi dalam ranah publik. Padahal, pahala sesungguhnya bagi seorang istri terdapat di rumah, dan akan berbuah syurga.

Memang, kita bisa memilih dua-duanya, menjadi ibu rumah tangga dan menjadi wanita karier sekaligus. Namun, disadari atau tidak ranah domestik bukan hal yang mudah untuk diduakan. Mengurus rumah, mengelola kebutuhan rumah tangga, melayani suami dan mendidik anak bukanlah hal enteng. Maka, penghargaan besar harusnya diberikan untuk istri yang mengabdikan hidupnya untuk mengurus rumah tangga.

Namun, memilih keduanya juga bukan sebuah hal yang tidak mungkin. Adanya kesepakatan dengan pasangan menjadi hal yang penting, semisal membagi mengerjakan pekerjaan rumah semisal membersihkan rumah, memasak dan mencuci dengan suami, atau mempekerjakan asisten rumah tangga untuk menghendel beberapa pekerjaa. Yah, perempuan tidak selalu harus menjadi super women dan mengerjakan segalanya sendiri. Ia butuh tim, dan suami adalah kaptennya.

Yah menjadi ibu rumah tangga dan menjadi wanita karier adalah hal yang sangat mungkin. Namun, jangan pernah lupa bahwa istri adalah ratu dalam rumah tangga. Kitalah yang mengatur segalanya, memastikan segala sesuatu di dalam rumah terpenuhi. Jangan menganggap remeh mendidik anak, melayani suami, dan pekerjaan-pekerjaan ranah domestik karena disitulah pahala seshngguhnya. Jangan sampai kita sibuk mencari prestasi, namun melalaikan kewajiban utama sebagai istri.

Dan, keajaiban itu bermula dari rumah. Bagaimana seorang istri dapat mengatur rumah tangga. Dapat menciptakan suasana nyaman di dalam rumah. Memastikan semua anggota keluarga mendapatkan makanan yang bergizi, kasih sayang, juga cinta yang berlimpah. Jika rumah tangga telah menciptakan rasa sakinah, mawaddah warahmah, maka prestasi kerja sebagai wanita karier akan datang menghampiri. Yakinlah, ketika kita menjalankan peran sebagai seorang istri di ranah domestik dengan penuh cinta dan kesungguhan, maka pekerjaan di ranah publik juga akan membawa berkah.

Dariku,


#selfreminder
#ibuprofesional
#merriagelife
#menikah
#merriagestories
#ibuwanitakaries
#iburumahtangga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya