Langsung ke konten utama

Jurnal Penjelajahan Misi 3

Aktifitas Pagi
Biasanya saya bangun jam 3 Subuh, solat tahajjud kemudian melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak sempat saya selesaikan seperti melipat, menyetrika atau mencuci.

Setelah salat subuh, baby Inara bangun, saya bermain, menyiapkan sarapannya, memandikan dan membersamainya. Biasanya hingga siang dan Baby Inara kembali tidur.

Hari selasa pagi setiap bulan adalah jadwal saya mengajar offline sekali sebualan.

Siang hari, waktunya makan, menemani suami, dan istirahat, terkadang saya tidur siang, tapi sangat jarang. Biasanya juga, saya menelpon orang tua, mengecek jualan di aplikasi dan internetasn saat Inara tidur. Di jam ini saya kembali menemani Inara, hingga sore dari jam 4 hingga 5, biasanha saya mengajar atau meeting dengan komunitas saya.

Jam stengah 6, Inara mandi dan bersiap untuk tidur. Saat malam hari, saya mengecek tugas-tugas, menulis, memikirkan ide-ide bisnis dan banyak hal lain.

Untuk masak, saya memasak sesekali ketika Mood, karena memiliki Bayi, kami memilih memekerjakan asisten untuk menghendel pekerjaan rumah. Namun, untuk urusan pakaian tetap saya handle dan sesekali memasak. 

Dari sekian banyak aktivitas yang saya lakukan, saya sangat menyukai mengajar, meeting dan berbagi ide dengan teman-teman, bertemu dengan banyak orang.

Aktivitas yang saya syukuri adalah bisa membersamai anak setiap waktu karena segala aktivitas saya terpusat di rumah. 

Lima tahun yang akan datang saya Ingin,

Menjadi Ibu yang lebih sabar

Menjadi Istri yang bisa menjadi tempat yang nyaman bagi setiap anggota keluarga.

Saya harap saya bisa memperbaiki komunikasi,.tidak lagi emosional dan kekanak-kanakan.

Saya ingin bisnis saya tumbuh pesat, di komunitas saya bisa mencetak kader yang bisa menggantikan saya lebih baik

Saya akan melanjutkan sekolah dokteral saya ke luar negeri bersama keluarga.

Saya bisa berdampak, komunitas saya saha pimpim bisa memberikan manfaat kepada lingkungan secara nyata. 

Saya telah mendirikan sekolah Paud, agar bisa mengontrol sendiri pendidikan Inara dan bisa mendidik anak-anak di lingkungan saya.

Hal yang harus saya lakukan untuk mewujudkannya adakah

1. Memperkuat keyakinan, menjalin hubungan yg baik dengan Allah, sang pengabul doa.

2. Konsisten, kerja keras dan bersungguh-sungguh

3. Terus muhasabah diri dan menjalani setiap peran dengan bahagia.

Alhamdulillah

Jumat, 5 Maret 2021
Detik-detik terakhir pengumpulan misi🤭
 Semoga Allah mengijabah doa-doa kita.

#Misi3
#PenjelajahSamuderaAmarta
#Martikulasi9
#InstitutIbuProfesional
#ibuprofesionalforindonesia 
#semestakaryauntukindonesia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya