Langsung ke konten utama

Mengingat Kebaikan

Rasanya aku ingin kembali menulis blog. Mengungkapkan isi hati, agar bisa membuat segalanya lebih baik. Walaupun sebenarnya kehidupanku sangat baik. Allah Maha Baik. Hanya, kadang Allah memberikan kita perasaan kurang nyaman agar bisa kembali pada-Nya, berdoa, bersimpuh, belajar kembali.

Yah, aku ingin kembali menulis blog. Menuliskan dengan jujur tanpa harus berpura-pura sangat bijak. Yah, kadang-kadang, kita harus menulis tanpa beban, agar bisa bernafas lega. Dan blog ini semacam tempat persembunyian yang bisa mengungkap bagaimana kehiupanku, sisi gelap barangkali, karena aku tahu, tidak akan banyak orang yang akan membukanya.

Walaupun aku berharap aku tetap bisa menulis dengan terkontrol agar tulisanku dapat terus mengucurkan pahala yang tidak ada habisnya jika isinya adalah kebaikan. 

Hm. Malam ini aku akan menuliskan kebaikan-kebaikan suamiku. Satu persatu, bukan untuk pamer. Tapi sebagai pengingat, agar aku bersyukur sungguh Allah telah memberiku pasangan terbaik. Agar syetan tidak lagi datang mengusikku agar hanya melihat kejelekan pada suamiku. Bukankah visi misi syetan yang paling besar adalah memisahkan suami dan istri. Naudzubillah.

Kemarin, suamiku berbaik hati untuk memperbaiki laptopku. He saves my live, laptop itu sangat penting. Hari ini, suamiku mengangtkan cucian ke lantai dua. Dia juga memasangkan baju Inara. Yah, dia adalah ayah yang baik. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Suara

Hukuman paling telak adalah diam Jiwa terasa tercerabut Semangat melayang entah ke mana Jika kau masih diam Maka kelak kau akan menjumpainya Diam selamanya Karena dia telah mati bersama kata-kata terakhirmu

Seminggu Selepas Purnama

Seminggu selepas purnama, Maaf aku tak datang Seminggu selepas purnama Ada yang mencipta berbagai guratan yang menyeretku, terpaku Aku terjebak dalam labirin wajah rembulan dan menghilang Dan kita hanya bisa berjanji Tentang pertemuan, seminggu selepas purnama Karena takdir mampu menyapu dan mengubah segala Seperti awan yang tiba-tiba menutupi bulan Seminggu selepas purnama Kudengar ada adik kecil berjiwa bidadari pergi, Menuju rumah abadinya Kau boleh bersedih Aku bahkan tidak mampu mengucap satu kata pun Aku berdoa dalam diam Dan benar katamu Ia tidak mati, tapi ia sedang memulai hari kehidupan yang baru Di tempat yang berbeda Namun yakinlah, kita akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya selepas purnama yang entah Pada suasana yang tidak bisa kita tebak Seminggu selepas purnama Aku dilema, tanpa kata, tanpa kabar Tanpa perpisahan Karena memang tidak ada perjumpaan Seminggu selepas purnama Seseorang di sana merindukanku, lebih dari biasa Palu, ...

Alasanku Meninggalkanmu Saat Itu...

Dulu pas awal2 nikah, sy juga suka nonton GGS  (Ganteng-ganteng Serigala) 😁, sekitaran tahun 2015, suka nonton sama suami... N ngefans sama si Prilly ini, di situ actingnya lebay, tapi suka sekali... Ternyata memang krn dia sekeren ini, dengan berbagai prestasinya... Di full podcastnya Domani Siblings juga akhirnya tau kenapa dia sesakit itu sama si lawan mainnya waktu. Oia ini link full podcastnya Domani yang ngewawancara Prilly sampai akhirnya Prilly buka-bukaan: https://youtu.be/bj4WVd2I_vM?si=qrmvB3l_7I-kcSUh Dan sempat heran aja, kenapa dia segitu ngak maunya disangkut pautkan dengan si lawan mainnya. Dan sangat ingin membuktikan bahwa dia juga bisa acting dan jadi terkenal karena bakatnya sendiri, atas kerja keras berdiri di atas kaki sendiri, tentunya dengan doa dan dukungan orang-orang terdekatnya... Ternyata oh ternyata, bukan aja tak dianggap tapi sempat di block kariernya... Sedih banget ngak sih... Yah.. Hal yang paling menyakitkan bagi perempuan adalah tidak diangg...