Langsung ke konten utama

Rambutku Mahkotaku


















Entah berapa banyak iklan shampo berseliweran di TV, sumua mengklaim bahwa merekalah yang terbagus, "7 dari 10 wanita memilih kami, bagaimana dengan anda?". Iklan lain "Creambath hanya dengan 500 rupiah" dan bermacam-macam tag line mereka untuk menarik perhatian konsumen. Artis-artis dan model cantik berambut indah pun menjadi Iconnya. Dan yah, bagi wanita rambut adalah mahkota. Perawatan rambut menjadi sebuah keharusan, dan berbagai cara pun dilakukan untuk memperindah rambut. Mulai dari menghilangkan rambut bercabang, menghilangkan ketombe, menjadikannya lurus, hitam dan berkilau. Bermacam perawatan rambut pun tersedia mulai dari memotong rambut bercabang, kramas, crembath, vitamin rambut, rebonding untuk meluruskan rambut dan berbagai treatment lainnya. Dan tentu saja perawatan rambut yang ditawarkan oleh iklan tidak akan pernah habisnya serta menghabiskan uang yang tidak sedikit.

Suatu hari saya tergegun oleh pernyataan seseorang, dia ipar saya, kak Veni namanya, seorang muallaf. Kak veni belum terlalu lama mengenakan kerudung, mungkin sekitar 6 bulan. Saya lupa apa pangkal pembicaraanya, yang jelas saya ingat saat itu dengan statementnya yang satai dan sedikit ditekan ala menado dia bekata "Kalau orang pake kerudung itu rambutnya bagus loh, tidak bercabang."

"Oh.. Iya Kah?" Kataku memastikan.

"Yah, coba masuk kamar dan perhatikan rambut kamu, pasti rambut kamu hitam dan bebas cabang"

Saya sudah langsung mau masuk kamar untuk memastikan sehatnya rambut dari cabang-cabang yang tidak diinginkan para wanita itu, tapi saya masih mendengarkan perkataan kak Veni ingga tuntas. "Iya, saya memperatikan Ami, (Ami, anak SMA di dekat rumah kami) ia, rambutnya juga bagus, pernah juga saya ke salon, pegawai salon itu menegur saya, wah mbak rambutnya bagus banget ngak ada cabangnya lagi, perawatan apa yah? Saya hanya bilang, saya pake kerudung saja kok." Kata kak Veni dengan gayanya, kami tertawa.

Sehabis kak Veni menyelesaikan kalimatnya, saya buru-buru masuk ke kamar, membuka kerudung dan membuktikan bahwa ternyata rambut saya juga bebas dari penyakit cabang. Subhanallah, spontan bibir saya berucap syukur pada Allah yang telah menetapkan aturannya pada manusia, pada wanita, sama sekali bukan untuk mengekang wanita tapi untuk memuliakannya. Ilustrasi manfaat berkerudung di atas hanya berdasarkan pengamatan beberapa perempuan yang berkerudung, tapi terbukti rambut mereka bebas dari cabang. Mungkin ini bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah penelitian.

Namun, apakah para wanita berkerudung menutup aurat agar rambut kita tetap sehat? Ataukah banyak diantara kita yang memakai kerudung karena terlihat lebih manis dalam balutan kerudung, atau kerudung sebagai aksesoris? Maka mari kita luruskan niat kita kembali, bahwa sesungguhnya kerudung adalah sebuah perintah dari Allah untuk berhijab yang tertuang dalam Al Quran surat An Nur ayat 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. DAN HENDAKLAH MEREKA MENUTUPKAN KAIN KERUDUNG KE DADANYA, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.(QS. An-Nur : 31) 

Perintah lainnya yaitu dengan mengenakan jilbab sesuai dengan firman Allah dalam sura Al Azhab ayat 59

"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Ayat tersebut mengungkapkan perlunya wanita menutupkan kain kerudung ke dada, bukan dengan memasukkannya ke dalam baju, dan berbagai variasi model lainnya yang melenceng dengan perintah Allah SWT,dan juga perintah berjilbab yaitu pengertiannya secara bahasa, kata al-jilbab sama dengan kata al-qamish atau baju kurung dengan kriteria baju lebar, longgar, dan menutupi seluruh bagian tubuh.

Kedua ayat tersebut merupakan perintah Allah dan menjelaskan bagaimana seharusnya pakaian yang wajib dikenakan oleh muslimah yaitu jilbab dan kerudung (khimar). Melaksanakan perintah Allah seharusnya disertai semata-mata dengan niat yang benar yaitu melaksanakan perintah Allah SWT, dengan mengharap ridho-Nya. Seperti yang kita ketahui, syarat diterimanya ibadah yaitu niat yang lurus karena Allah dan dengan cara yang benar sesuai syariat-Nya. Adapun berbagai manfaat yang diperoleh wanita dengan melaksanakan perintah Allah, seperti uraian di atas bagaimana kerudung dapat menyehatkan rambut ,hanyalah merupakan nilai plus atau bonus dari Allah swt. Dengan manfaat-manfaat itu sebenarnya bertambahlah keimanan kita kepada Allah bahwa semua syariat yang Allah turunkan berupa perintah dan larangan adalah semata-mata baik untuk hambanya. Wallahu'alam Bishawab.

Makassar 8 Januari 2011


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kecil Untuk Diriku...

Dalam perjalanan hidup, terkadang kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan terjadi. Pikiran-pikiran negatif, perasaan-perasaan yang tidak seharusnya. Pikiran dan perasaan itu lalu menumpuk, bagaikan benang kusut yang kita tidak pernah tahu, bagaimana dan kapan akan berakhir. Pada titik itu, kita dilanda depresi. Suatu hal yang sebenarnya ilusi yang kita ciptakan sendiri. Jika berada di titik itu, tariklah nafas. Terima keadaan, terima dirimu, dan selalu yakin bahwa Allah selalu ada, dimanapun dan bagaimanapu  kondisi kita. Berikan waktu untuk diri, mulaikah pikirkan hal-hal yang baik dan indah, tentang semua hal yang kita lewati, tentang semua rintangan yang telah kita hadapi. Singkirkan satu persatu kecemasan yang tidak semestinya. Mulailah membuat impian, pikirkan langkah-langkah kecil yang akan membuat semuanya menjadi lebih indah. Jika terdapat hambatan, yakinlah itu hanya ujian untuk membuatmu semakin kuat. Membuat cerita dalam perjalanan hidupmu ak

Merayakan Aksara dalam Dekapan Keindahan Banggai

Luwuk , saya telah lama mendengar nama kota ini, adalah ibukota kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa sanak saudara saya, merantau dan akhirnya menetap di sana, pun mertua saya pernah menetap beberapa tahun di salah satu kacamatan di Banggai . Setiap mereka pulang ke kampung halaman, oleh-oleh berupa ikan asin dan cumi kering menjadi makanan yang selalu kami tunggu, hal tersebut membuktikan bahwa potensi kekayaan bahari Banggai begitu melimpah. Hal ini tak mengherankan karena sebagaian besar wilayahnya merupakan lautan yaitu sekitar 20.309,68 km2 dengan garis pantai sepanjang 613,25 km2, tentu saja menyimpan kekayaan bahari yang berlimpah.   Tidak hanya itu wilayah daratanya dengan luas 9.672,70 km2, dengan keanekaragaman tipografi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran randah. Tanahnya menyimpan kesuburan, berbagai buah-buahan dapat tumbuh subur ranum. Bulan kemarin saya bahkan mendapat kiriman buah naga dan salak yang sangat manis dari saudara di Luwuk .  Da

Cenning Rara

Di luar angin berhembus pelan, namun menipkan udara dingin hingga menembus sumsum tulang rusuk, masuk lebih dalam menghujam hati.  “Ibu, aku begitu rindu, sangat. Namun, apakah aku mampu untuk pulang? Ibu, bisakah aku mengatakan tidak. Haruskah aku kembali menghianatimu.  “Maaf Mak.” Uleng memendang bulan, air mata jatuh, menganak sungai. Hatinya tersandra dilema. Andi Cahaya Uleng, nama yang indah seindah artinya, cahaya bulan. Namun sayang, malam ini, untuk kesekian kalinya, hatinya dilanda prahara.  Yah, setiap kali rencana penghianatan menuntut dan berontak dibenaknya, bayangan cinta itu selalu hadir, membelai, menghangatkan, menenangkan. Bayangan cinta itu, yang tidak akan pernah pergi dari benaknya, bahkan nama yang indah itu juga pemberian cinta dari sang Ibu yang disapanya “Emmak”. Bayangan Emmak setia datang menemani, bahkan saat Emmak jauh. Aura cinta Emmak tak pernah pudar, bahkan semakin terasa. Angan-angan Uleng melambung jauh. Lagi, merasakan cinta tak bersyarat Emmak. Ya